2 days ago
4
Jakarta, VIVA – Dirlantas Polda Metro Jaya Kombes Komarudin mengungkapkan kemacetan parah yang terjadi di Jakarta pada Rabu, 28 Mei 2025 bukan karena kunjungan Presiden Prancis, Emmanuel Macron.
"Bahwa kemacetan kemarin Kami pastikan bukan dampak dari perjalanan kunjungan Presiden Perancis beserta ibu di Indonesia," ujar Komarudin kepada wartawan di Polda Metro Jaya, Kamis, 29 Mei 2025.
Macet yang terjadi hampir di seluruh wilayah Jakarta itu disebabkan karena volume kendaraan yang meningkat secara signifikan. Polisi menemukan beberapa titik di ruas jalan yang terjadi kepadatan volume kendaraan.
Dirlantas Polda Metro Jaya Kombes Komarudin
Photo :
- VIVA.co.id/Andrew Tito
"Kemarin yang kami simpulkan bahwa ada memang sumbatan di beberapa titik yang pada saat waktu kejadian kepadatan volume yang memang Meningkat sangat-sangat signifikan," kata Komarudin.
"Beberapa titik yang kami temukan Di antaranya ada sumbatan di kawasan SCBD yang berdampak sampai dengan keluar kemudian juga Di kawasan HI dan beberapa titik lain," tambahnya.
Bahkan, kata Komarudin, rombongan Presiden Prancis pun terhambat karena volume kendaraan yang meningkat secara signifikan.
"Bahwa Presiden Perancis sendiri ataupun Kepala Negara yang datang kemarin yang seharusnya mendapatkan prioritas penuh justru malah ini tidak bisa dilakukan. Karena memang volume saat itu yang memang sangat luar biasa," katanya.
Saat kemacetan terjadi, lanjut dia, Presiden Macron berada di Universitas Negeri Jakarta (UNJ). Tidak ada kepadatan lalu lintas yang berarti di lokasi keberadaan Macron saat itu.
"Karena pada saat kepadatan terjadi, sore hari saat itu justru Presiden Perancis sedang mengisi acara di UNJ Jakarta Timur. Dan di sana kami tidak mendapatkan laporan ada kepadatan yang berarti, normal seperti biasa," ujarnya.
Dia mengatakan penutupan arus lalu lintas sementara terjadi saat iring-iringan Macron menuju UNJ yang berlokasi di Jakarta Timur. Sedangkan, kemacetan parah terjadi di beberapa ruas jalan di Jakarta Selatan, yakni Jalan Sudirman, Jalan Gatot Subroto sampai berdampak ke Jalan Tol S Parman dan MT Haryono.
Halaman Selanjutnya
"Bahwa Presiden Perancis sendiri ataupun Kepala Negara yang datang kemarin yang seharusnya mendapatkan prioritas penuh justru malah ini tidak bisa dilakukan. Karena memang volume saat itu yang memang sangat luar biasa," katanya.
