Banten, VIVA – SKK Migas melalui Kepala Program Kerja dan Strategi Penganggaran, Tommy W. Poerwanto menyampaikan, dari 128 basin atau cekungan sedimen yang memiliki potensi kandungan migas di Tanah Air, sebanyak 65 basin tercatat belum tereksplorasi hingga saat ini.
Karenanya, Dia pun mengaku menyayangkan bahwa potensi besar kandungan migas di Tanah Air yang ditopang oleh pondasi geologi yang cukup kuat ini, hingga kini masih banyak yang belum dieksekusi secara maksimal.
"Sumber dayanya ada karena kita memiliki 128 basin, dan kita beruntung punya pondasi geologi yang cukup kuat," kata Tommy di acara IPA Convex 2025, di ICE BSD, Tangerang, Banten, Selasa, 20 Mei 2025.
"Namun (dari 128 basin) yang belum dieksplorasi jumlahnya mencapai 65 atau hampir 50 persennya," ujarnya.
Wilayah Kerja (WK) Migas Rokan. (foto ilustrasi)
Photo :
- VIVA/Mohammad Yudha Prasetya.
Dia menjelaskan bahwa baru sebanyak 20 basin yang sudah dieksplorasi dan 27 basin discovery, dengan 5 cekungan terbukti dengan sistem petroleum, 3 cekungan indikasi hidrokarbon, serta 8 cekungan dengan data geologi dan geofisika.
Besarnya potensi ini diyakini Tommy akan menjadikan Indonesia sebagai salah satu destinasi utama bagi investasi sektor migas di Asia Tenggara. Sebab, besarnya potensi migas yang ada, akan menjadi salah satu faktor yang akan memperkuat kepercayaan investor untuk berinvestasi di sektor migas Indonesia.
"Temuan-temuan ini membuktikan besarnya potensi geologi kita, sehingga diharapkan dapat memperkuat kepercayaan investor untuk berinvestasi di Indonesia khususnya di sektor energi," ujar Tommy.
Ilustrasi lapangan migas.
Photo :
- Dokumentasi Skk Migas.
Tak hanya itu, lanjut Tommy, data pihaknya juga mencatat bahwa Indonesia masih memiliki hampir 1.000 sumur migas untuk dikembangkan, selain 40 sumur lainnya yang masuk dalam program eksplorasi.
"Tahun ini kita memiliki 900-an proyek atau hampir 1.000 sumur untuk dibor dan dikembangkan. Kita juga memiliki 40 sumur lain untuk tahapan eksplorasi, itu target kita," ujarnya.
Halaman Selanjutnya
"Temuan-temuan ini membuktikan besarnya potensi geologi kita, sehingga diharapkan dapat memperkuat kepercayaan investor untuk berinvestasi di Indonesia khususnya di sektor energi," ujar Tommy.