Jakarta, VIVA – Tim Panitia Seleksi (Pansel) Komisi Yudisial (KY) periode 2025-2030 turut mengungkap sejumlah cara agar terhindar dari calon komisioner KY 'titipan'. Salah satu caranya yakni turut menggandeng sejumlah Kementerian dan Lembaga di Indonesia.
"Ya pertama memang kita ini kolegial ya dan kedua adalah kita pun juga menjaring berbagai informasi dari Kementerian/Lembaga maupun juga masyarakat maka penting adanya tolong bantu kami, tolong bantu kami untuk mengusulkan figur-figur yang tidak ada suatu masalah hukum," ujar Ketua Tim Pansel KY, Dhahana Putra kepada wartawan di KY pada Selasa 20 Mei 2025.
Direktur Jenderal Hak Asasi Manusia (HAM) Kementerian Hukum dan HAM (Kemenkumham) Dhahana Putra di Kota Bengkulu.
Photo :
- ANTARA/Anggi Mayasari
Kemudian, Dhahana mengatakan bahwa Tim Pansel KY juga meminta pengawasan para calon melalui KPK, BNN hingga PPATK. Hal itu dilakukan demi mendapatkan calon komisioner KY 2025-2030 seperti malaikat.
"Jadi dengan demikian, kami buka keran semua, ya, karena kita pengin mendapatkan malaikat-malaikat. Karena kan kalau malaikat itu mereka tidak punya hasrat lagi, minimal mendekati malaikat lah. Jadi mereka tidak punya hasrat lagi tentang dunia, yang penting adalah kerja baik untuk berbakti pada nusa dan bangsa. Itulah kita akan pilih," kata Dhahana.
"Maka, sekali lagi, kami butuh dukungan dan butuh informasi terhadap calon-calon yang akhirnya kita akan usulkan kepada Bapak Presiden maupun juga DPR," lanjutnya.
Sementara itu, Anggota Tim Pansel KY Prof. Dr. Basuki Rekso Wibowo mengatakan tim pansel memiliki komitmen menjaring para calon komisioner KY sebanyak-banyaknya. Namun, mereka tetap akan melakukan seleksi ketat bagi para calon komisioner KY.
"Kami tim pansel berkomitmen ingin menjaring sebanyak mungkin para kandidat dan menseleksi dengan semua tahapan seleksi secara ketat karena figur anggota KY nantinya adalah negarawan," kata Basuki.
Gedung Komisi Yudisial
Photo :
- VIVA/Rahmat Fatahillah Ilham
Pasalnya, kata Basuki, KY merupakan institusi yang mengawasi secara ketat para Hakim Agung di Mahkamah Agung (MA).
"Karena itu kami berkomitmen untuk mencari figur negarawan kompeten, memiliki integritas yang tinggi, dan oleh karena itu mohon teman-teman media menginformasikan setiap calon yang baik ataupun yang tidak baik," ucapnya.
Halaman Selanjutnya
"Kami tim pansel berkomitmen ingin menjaring sebanyak mungkin para kandidat dan menseleksi dengan semua tahapan seleksi secara ketat karena figur anggota KY nantinya adalah negarawan," kata Basuki.