Program MBG Prabowo Upaya Bentuk Generasi Emas 2045, Bangun Masa Depan RI dari Piring Siswa Sekolah

4 hours ago 3

Minggu, 18 Mei 2025 - 21:58 WIB

Jakarta, VIVAProgram Makan Bergizi Gratis (MBG) era Presiden Prabowo Subianto digaungkan sebagai upaya membentuk generasi emas 2045. Program unggulan pemerintah itu terus dipantau dan dievaluasi oleh berbagai pihak.

Salah satunya Future Farmers of Indonesia (FFI), organisasi pelajar yang bertujuan membentuk generasi muda unggul dan pemimpin masa depan di sektor pangan. FFI merilis daftar menu terbaik program MBG selama kurun waktu 21 April hingga 16 Mei 2025.

Dari ratusan menu yang disajikan di sekitar 50 Satuan Pendidikan Pelaksana Gizi (SPPG), sejumlah menu dinilai paling menonjol dari segi kandungan gizi, variasi bahan makanan, dan respons positif dari siswa.

Menurut FFI, MBG yang digagas pemerintah saat ini untuk membentuk Generasi Emas 2045. Dalam laporan terbarunya, mereka menilai tak hanya kandungan gizi. 

Tapi, juga keberagaman menu dan cita rasa yang dapat diterima anak-anak sekolah dasar hingga menengah.

Salah satu menu yang paling menonjol berasal dari SPPG Surade, Sukabumi, pada 5 Mei 2025. Menu ini terdiri dari nasi putih, ayam goreng serundeng, sayuran campur, jeruk, dan susu pasteurisasi. 

Dari ragam menu itu, total energi yang dihasilkan mencapai 792,4 kkal dengan kandungan protein tinggi sebesar 29,5 gram. Menu ini dinilai ideal untuk menunjang aktivitas fisik dan konsentrasi belajar siswa.

Menu lain yang dapat pujian tinggi adalah dari SPPG Cimalaka, Sumedang, pada 30 April 2025. Menu itu terdiri dari kombinasi nasi mentega, fish fritter dengan saus BBQ, jagung manis mentega, salad kol, dan jus mangga. Kombinasi menu itu menghadirkan kandungan karbohidrat dan protein seimbang dengan total energi 665 kkal.

Sekretaris Jenderal FFI, Angeli Laura Beatrice, menjelaskan dalam laporan pihaknya juga menyampaikan keberhasilan sejumlah daerah. Keberhasilan itu dalam menyesuaikan menu dengan kearifan lokal tanpa mengurangi kualitas gizi. 

Angeli menyebut seperti SPPG Bantul yang menyajikan nasi kuning, telur orak-arik sayur, orek tempe manis, lalapan segar, susu dan longan. Ia megatakan menu itu mencerminkan perpaduan antara tradisi dan nutrisi modern.

Gizi dan Estetika

Menurut FFI, penyajian yang menarik dan warna-warni juga jadi kunci keberhasilan MBG. Menu seperti omelet saus Padang, tumis sayur pakcoy, dan buah jeruk atau pisang banyak ditemukan di berbagai daerah dan tetap menjadi favorit.

“Menu yang kaya warna biasanya punya kombinasi gizi seimbang—sayur hijau untuk zat besi dan serat, protein hewani dan nabati, serta buah sebagai antioksidan alami. Ini penting untuk mendukung pertumbuhan anak,” kata Angeli, dalam keterangannya, Minggu, 18 Mei 2025.

Meskipun banyak menu yang dianggap berhasil, FFI juga mencatat beberapa tantangan. Salah satunya belum setaranya porsi antara daerah, keterbatasan logistik bahan segar di wilayah terpencil. Lalu, kebutuhan peningkatan pelatihan untuk petugas dapur.

Mereka merekomendasikan agar pemerintah terus perluas dokumentasi dan standardisasi menu MBG agar kualitas gizi merata di seluruh Indonesia. Selain itu, keterlibatan sekolah dan komunitas lokal dalam penyusunan menu dinilai bisa memperkuat keberlanjutan program.

“Program Makan Bergizi Gratis terbukti bukan hanya soal memberi makan, tapi juga membentuk kebiasaan makan sehat dan rasa cinta pada makanan lokal sejak dini," tutur Angeli.

Bagi dia, dengan pemilihan menu yang kreatif dan bergizi, masa depan Indonesia bisa dibangun mulai dari piring makan siswa sekolah. "What the children eat today, will shape the nation tomorrow,” kata Angeli.

Halaman Selanjutnya

Source : Istimewa

Halaman Selanjutnya

Read Entire Article
Sindikasi | Jateng | Apps |