10 Bandara Terbersih di Dunia Tahun 2025: Asia Mendominasi, Apakah Indonesia Ada?

Jakarta, VIVA – Di tengah hiruk-pikuk perjalanan udara internasional yang sering kali melelahkan dan penuh tantangan, ada beberapa bandara di dunia yang tak hanya menyuguhkan kenyamanan fisik, tetapi juga ketenangan batin melalui standar kebersihan yang luar biasa. Bandara-bandara ini lebih dari sekadar tempat transit — mereka adalah oase higienis yang membuat para pelancong merasa seperti berada di rumah sendiri.

Dalam laporan tahunan Skytrax untuk tahun 2025, sepuluh bandara dinobatkan sebagai yang terbersih di dunia. Dominasi Asia Timur sangat terasa, mencerminkan budaya disiplin dan kepedulian terhadap lingkungan publik yang begitu tinggi. Berikut daftar lengkapnya yang bisa menjadi pertimbangan destinasi atau transit Anda selanjutnya.

1. Bandara Internasional Tokyo Haneda (Jepang) – Raja Kebersihan Global

Menduduki peringkat pertama dalam kategori bandara besar, Bandara Tokyo Haneda (HND) kembali menunjukkan kelasnya sebagai bandara terbersih di dunia. Menangani lebih dari 85 juta penumpang per tahun, Haneda tidak pernah mengorbankan standar kebersihannya.

Dengan armada robot pembersih berteknologi UV yang berpatroli setiap malam serta staf kebersihan berdedikasi yang bekerja 24 jam penuh, bandara ini menjadi simbol kebersihan maksimal. Bahkan toilet-toiletnya dilengkapi sistem otomatis — mulai dari kran air hingga kursi toilet yang membungkuk saat Anda mendekat, memberikan sentuhan khas Jepang yang unik.

2. Bandara Internasional Changi Singapura – Kombinasi Estetika dan Sterilitas

Terkenal akan arsitekturnya yang memukau, Bandara Changi (SIN) tidak hanya menawarkan pemandangan indoor seperti air terjun dan hutan tropis, tetapi juga standar kebersihan kelas dunia.

Lebih dari 500 staf kebersihan bekerja secara bergilir, dilengkapi peralatan otomatis seperti mesin pel lantai robotik. Sistem pengelolaan sampah berbasis vakum yang terpusat memungkinkan limbah langsung dikirim ke pusat pemrosesan tanpa disentuh manusia — inovatif dan higienis.

3. Bandara Internasional Hamad Doha (Qatar) – Kilauan di Tengah Gurun

Meskipun beroperasi di lingkungan gurun yang menantang, Bandara Hamad (DOH) tampil memukau dengan lantai marmer yang mengilap dan fasilitas super bersih. Setiap area bandara memiliki tim pembersih khusus, lengkap dengan sistem daur ulang air dan produk pembersih ramah lingkungan.

Karya seni raksasa seperti boneka teddy bear ikonik pun mendapat perlakuan pembersihan khusus untuk menjaga tampilannya tetap sempurna.

4. Bandara Internasional Incheon Seoul (Korea Selatan) – Teknologi dan Ketelitian Menyatu

Sebagai gerbang utama Korea Selatan ke dunia, Bandara Incheon (ICN) menggabungkan teknologi disinfeksi UV-C dengan tenaga manusia untuk menciptakan lingkungan yang terasa selalu baru. Setiap area memiliki staf pembersih dengan seragam warna berbeda, memudahkan koordinasi dan efisiensi.

Area istirahat bahkan dibersihkan total setiap 30 menit pada jam sibuk, menciptakan pengalaman menunggu yang bebas stres.

5. Bandara Internasional Hong Kong – Ketangguhan dalam Kondisi Ekstrem

Terletak di pulau buatan yang rawan cuaca ekstrem, Bandara Hong Kong (HKG) tetap menjaga reputasinya dalam hal kebersihan. Sistem sensor canggih mendeteksi area kotor dan mengirimkan tim pembersih seketika.

Kamar kecilnya menggunakan teknologi pelacakan otomatis yang menyesuaikan jadwal pembersihan berdasarkan intensitas penggunaan.

6. Bandara Centrair Nagoya (Jepang) – Bandara Kecil dengan Komitmen Besar

Meski tidak sebesar Haneda, Bandara Centrair (NGO) di jantung industri Jepang memiliki dedikasi tinggi terhadap kebersihan. Arsitekturnya yang didominasi elemen kayu dipelihara secara khusus agar tetap bersih dan estetis.

Staf kebersihannya menjalani pelatihan intensif, bukan hanya soal teknis tapi juga keramahan layanan, mencerminkan kualitas khas Jepang.

7. Bandara Internasional Narita Tokyo (Jepang) – Senior yang Tak Kalah Bersih

Bandara Narita (NRT), meskipun lebih tua dari Haneda, tetap menjaga standar melalui renovasi berkala dan sistem pemeliharaan modern. Teknologi AI digunakan untuk memilah sampah secara otomatis, membantu penumpang asing memahami sistem daur ulang Jepang yang ketat.

Staf kebersihan di sini juga dilatih secara kultural agar tetap sopan dan peka terhadap kebiasaan internasional.

8. Bandara Internasional Kansai Osaka (Jepang) – Bersih Meski Dikepung Laut

Dibangun di atas pulau buatan di Teluk Osaka, Bandara Kansai (KIX) menghadapi tantangan lingkungan laut seperti kelembapan dan garam. Namun, dengan jadwal pembersihan super presisi dan bahan pembersih khusus anti korosi, bandara ini tetap tampil cemerlang.

Pemanfaatan cahaya alami juga membantu menjaga sanitasi secara alami lewat sinar UV.

9. Bandara Internasional Taoyuan Taipei (Taiwan) – Transformasi Menuju Modernitas

Bandara utama Taiwan ini naik daun berkat modernisasi besar-besaran, termasuk sistem verifikasi pembersihan digital dengan QR code dan tim respons cepat yang siap bertindak hanya dalam hitungan menit saat ada laporan kebersihan.

Program sertifikasi kebersihan dilakukan tiap tiga bulan untuk menjamin konsistensi kualitas.

10. Bandara Internasional Zurich (Swiss) – Standar Eropa yang Patut Ditiru

Sebagai satu-satunya wakil Eropa di daftar ini, Bandara Zurich (ZRH) tampil meyakinkan dengan efisiensi dan ketepatan khas Swiss. Hampir semua produk pembersih yang digunakan sudah tersertifikasi ramah lingkungan.

Sistem daur ulang bandara ini berhasil mengolah lebih dari 60% limbah, dan jadwal pembersihan disesuaikan secara akurat dengan jadwal penerbangan agar tidak mengganggu kenyamanan penumpang.

Kebersihan Bukan Lagi Kemewahan, Tapi Kebutuhan

Di era ketika kesadaran akan kesehatan publik semakin tinggi, sepuluh bandara ini membuktikan bahwa standar kebersihan luar biasa tetap bisa dijaga di tengah padatnya lalu lintas manusia.

Kehadiran mereka memberikan rasa aman dan nyaman, sekaligus menjadi contoh bagaimana ruang publik seharusnya dikelola — bersih, teratur, dan penuh perhatian pada detail.

Jadi, meski bandara-bandara ini tampak begitu bersih hingga lantainya bisa dijadikan cermin, tetaplah bijak: jangan coba-coba menjatuhkan makanan dan mempraktikkan “aturan 5 detik” ya!