Puan: Dunia Harus Tolak Upaya Israel Usir Warga Palestina dari Tanah Sendiri

7 hours ago 4

Jakarta, VIVA - Ketua Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI, Puan Maharani menegaskan negara-negara dunia harus menolak upaya Israel mengusir warga Palestina dari tanahnya sendiri. 

Hal ini disampaikannya dalam rapat kelompok parlemen yang mendukung Palestina atau The Group of Parliaments in support of Palestine di Istanbul, Turki. 

"Kita harus dengan tegas menolak segala bentuk pemindahan paksa warga Palestina. Gaza adalah rumah mereka. Tidak ada usulan untuk merelokasi warga Palestina ke luar tanah mereka yang boleh diterima," ujar Puan dalam keterangannya Sabtu, 19 April 2025.

Lebih dari 423 Ribu Warga Palestina Pindah ke Gaza Utara

Puan juga menyinggung soal serangan kemanusiaan di Gaza yang mana banyak anak-anak kelaparan, rumah sakit ambruk, dan seluruh keluarga hidup tanpa kebutuhan dasar manusia. Kondisi ini menurut puan harus segera diakhiri.

"Tidak ada tanda-tanda kelegaan. Serangan Israel terhadap warga sipil termasuk wanita, anak-anak, dan orang tua terus berlanjut di Gaza dan Tepi Barat," jelasnya.

Puan menyatakan, Indonesia selalu mendukung perjuangan rakyat Palestina. Hal itu sejalan dengan cita-cita pendiri bangsa bahwa penjajahan dunia harus dihapuskan. 

"Rakyat Indonesia selalu mengingat kata-kata inspiratif dari bapak pendiri negara kita, Presiden Soekarno yang pernah berkata, 'Selama kebebasan Palestina belum dikembalikan kepada orang-orang Palestina, maka selamanya Indonesia akan berdiri menentang pendudukan Israel'," terangnya.

Puan menegaskan, anggota parlemen dan para wakil rakyat tidak bisa tinggal diam. Ia menyebut, tanggung jawab anggota dewan bukan hanya kepada konstituen, tetapi juga kepada kemanusiaan, keadilan, dan perdamaian.

Puan pun menyesalkan gencatan senjata yang disepakati pada awal tahun 2025 ternyata belum bisa ditegakkan. Karena itu, ia mengajak Parlemen dunia menyuarakan tuntutan kolektif untuk segera memulihkan keadaan di Gaza dan agar Israel menghentikan serangan.

"Fase kedua gencatan senjata harus dilaksanakan tanpa penundaan. Parlemen di seluruh dunia harus mendorong pemerintah mereka untuk mengambil posisi yang lebih kuat,” tegas Puan.

“Masyarakat internasional harus berbicara dengan satu suara dalam mendesak Israel untuk sepenuhnya mematuhi ketentuan gencatan senjata," sambungnya. 

VIVA Militer: Bantuan kemanusiaan warga Gaza, Palestina

Photo :

  • timesofisrael.com

Puan juga mengajak komunitas internasional untuk memastikan pengiriman bantuan kemanusiaan yang segera, aman, dan tanpa hambatan kepada rakyat Gaza. 

“Memblokir bantuan kemanusiaan adalah pelanggaran terang-terangan terhadap hukum humaniter internasional,” tukas Puan.

Puan mengajak anggota parlemen tiap-tiap negara untuk berani secara tegas menyatakan hal tersebut tidak dapat diterima dan melanggar hukum.

"Oleh karena itu, kita harus membantu memobilisasi sumber daya, membangun dukungan publik, dan mendesak pemerintah kita untuk meningkatkan bantuan kemanusiaan ke Gaza," ungkapnya. 

Lebih lanjut, Puan menilai bahwa saat ini harus segara dilakukan pembangunan kembali di Gaza. "Pada saat yang sama, kita harus mulai mempersiapkan masa depan. Gaza perlu dibangun kembali tidak hanya dengan batu bata, tetapi dengan martabat, keadilan, dan harapan," imbuh mantan Menko PMK itu.

Puan mengatakan, rekonstruksi ini harus dipimpin oleh Palestina berdasarkan kebutuhan dan prioritas Palestina. Ia menilai komunitas internasional harus mendukung hal tersebut, bukan mengendalikan prosesnya. 

"Mengingat beratnya situasi, kami menyerukan kepada Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa untuk mengerahkan pasukan penjaga perdamaian ke Gaza,” ucap Puan.

“Warga sipil harus dilindungi. Stabilitas harus dipulihkan. Dan parlemen harus mendukung dan memperkuat seruan untuk bertindak ini," lanjutnya.

Kepada pimpinan parlemen kelompok pendukung Palestina, Puan mengingatkan bahwa tujuan akhir forum ini adalah terwujudnya negara Palestina yang berdaulat, damai, dan makmur dalam konteks solusi dua negara. Ia pun mengajak delegasi negara-negara yang hadir untuk menggunakan pengaruh dan otoritas moral guna mendorong negara lain mengakui Palestina.

"Pengakuan Palestina adalah langkah penting untuk mengakhiri siklus kekerasan. Pengakuan ini mengirimkan pesan kepada dunia bahwa rakyat Palestina penting,  bahwa hak-hak mereka penting,” urai Puan.

Puan melanjutkan, pengakuan ini juga mengirimkan pesan yang jelas bahwa dunia tidak akan lagi menoleransi standar ganda dengan standar yang lebih rendah untuk Palestina.

"Oleh karena itu, kita perlu bekerja sama melalui forum antar-parlemen untuk memperkuat seruan solusi dua negara. Perdamaian di Gaza tidak hanya penting bagi warga Palestina  tetapi juga penting bagi Timur Tengah. Dan perdamaian di Timur Tengah sangat penting bagi stabilitas dunia kita," katanya.

Halaman Selanjutnya

"Rakyat Indonesia selalu mengingat kata-kata inspiratif dari bapak pendiri negara kita, Presiden Soekarno yang pernah berkata, 'Selama kebebasan Palestina belum dikembalikan kepada orang-orang Palestina, maka selamanya Indonesia akan berdiri menentang pendudukan Israel'," terangnya.

Halaman Selanjutnya

Read Entire Article
Sindikasi | Jateng | Apps |