4 hours ago
2
Jakarta, VIVA – Di era digital saat ini, smartphone (ponsel pintar / HP) telah menjadi bagian tak terpisahkan dari kehidupan sehari-hari.
Namun, dengan tingginya permintaan akan aksesori HP, banyak beredar charger palsu yang dapat merusak perangkat dan membahayakan keselamatan pengguna.
Nah, artikel ini akan membahas secara mendalam cara membedakan charger asli dan palsu untuk HP Android, dan tips praktis untuk memastikan keamanan perangkat Anda.
1. Perhatikan Kemasan dan Sertifikasi
Charger asli biasanya dikemas dengan rapi dan disertai sertifikasi resmi dari lembaga terkait. Kemasan yang rusak atau tidak ada sertifikasi dapat menjadi indikasi bahwa charger tersebut palsu.
Misalnya, charger asli Samsung dilengkapi dengan kemasan yang rapi dan sertifikasi CE serta RoHS yang menunjukkan standar keamanan internasional.
2. Cek Berat dan Kualitas Material
Charger asli umumnya memiliki bobot yang lebih berat karena menggunakan material berkualitas tinggi.
Sebaliknya, charger palsu sering kali terasa ringan dan terbuat dari plastik murahan. Sebagai contoh, charger Samsung 25W asli memiliki berat sekitar 52 gram, sedangkan charger palsu mungkin hanya seberat 30 gram.
3. Perhatikan Logo dan Tulisan pada Charger
Logo pada charger asli biasanya tercetak dengan jelas dan rapi. Pada charger palsu, logo sering kali buram atau tidak sesuai dengan desain resmi.
Misalnya, pada charger Samsung palsu, logo "Samsung" sering kali terlihat samar dan tidak sejajar dengan bagian atas kepala charger.
4. Cek Kualitas Kabel USB
Kabel USB pada charger asli biasanya memiliki kualitas yang baik, dengan konektor yang pas dan tidak longgar.
Kabel palsu sering kali memiliki konektor yang longgar atau terbuat dari bahan yang mudah rusak. Perhatikan juga apakah kabel tersebut memiliki logo merek yang sesuai dengan charger.
5. Uji Daya Output Menggunakan Aplikasi
Untuk memastikan kualitas charger, Anda dapat menggunakan aplikasi seperti Ampere untuk mengukur arus dan tegangan yang diberikan charger ke perangkat.
Charger asli biasanya memberikan daya yang stabil dan sesuai dengan spesifikasi, sedangkan charger palsu mungkin memberikan daya yang tidak stabil atau lebih rendah dari yang seharusnya.
6. Perhatikan Harga yang Ditawarkan
Harga charger asli biasanya sesuai dengan standar pasar. Jika harga yang ditawarkan terlalu murah, bisa jadi itu adalah charger palsu.
Sebagai contoh, charger Samsung 25W asli dijual dengan harga sekitar Rp299.000, sedangkan charger palsu mungkin ditawarkan dengan harga di bawah Rp100.000.
7. Cek Serial Number dan Garansi
Charger asli biasanya dilengkapi dengan nomor seri yang dapat diverifikasi melalui situs resmi produsen. Jika nomor seri tidak dapat diverifikasi atau tidak ada, itu bisa menjadi indikasi bahwa charger tersebut palsu. Selain itu, charger asli biasanya disertai dengan garansi resmi dari produsen.
8. Perhatikan Bentuk dan Desain Charger
Charger asli memiliki desain yang presisi dan sesuai dengan standar produsen. Charger palsu sering kali memiliki desain yang tidak rapi atau berbeda dari desain resmi. Misalnya, pada charger Samsung palsu, lekukan pada kepala charger sering kali terlihat lebih tajam dan tidak mulus.
9. Periksa Kualitas Colokan dan Pin Charger
Colokan pada charger asli biasanya terbuat dari material yang kokoh dan memiliki pin yang pas. Pada charger palsu, colokan sering kali terbuat dari material yang rapuh dan pin yang longgar atau tidak presisi. Perhatikan juga apakah colokan tersebut sesuai dengan standar negara tempat Anda tinggal.
10. Beli dari Sumber Terpercaya
Untuk memastikan keaslian charger HP Android, belilah hanya dari sumber yang terpercaya seperti toko resmi atau situs e-commerce yang memiliki reputasi baik. Hindari membeli charger dari sumber yang tidak jelas atau tidak memiliki ulasan positif dari pembeli sebelumnya.
Halaman Selanjutnya
Sebaliknya, charger palsu sering kali terasa ringan dan terbuat dari plastik murahan. Sebagai contoh, charger Samsung 25W asli memiliki berat sekitar 52 gram, sedangkan charger palsu mungkin hanya seberat 30 gram.
