Garut, VIVA – Sebuah insiden tragis terjadi di lokasi pemusnahan munisi afkir milik TNI Angkatan Darat di Desa Sagara, Kecamatan Cibalong, Kabupaten Garut, pada Senin pagi. Ledakan hebat yang terjadi sekitar pukul 09.30 WIB menyebabkan 13 orang meninggal dunia, terdiri dari anggota TNI dan warga sipil.
Kepala Dinas Penerangan Angkatan Darat (Kadispenad) Brigjen Wahyu Yudhayana menjelaskan kronologi peristiwa tersebut. Menurutnya, kegiatan pemusnahan munisi tidak layak pakai itu dimulai pada pukul 09.30 WIB oleh jajaran Gudang Pusat Munisi 3, Pusat Peralatan Teknik Angkatan Darat.
Ilustrasi bom meledak/ledakan besar.
Dia mengtakan, sebelum kegiatan, dilakukan pengecekan terhadap personel dan kondisi lokasi dan semuanya dinyatakan dalam keadaan aman. Tim kemudian memulai proses penghancuran munisi di dua lubang sumur yang telah disiapkan.
“Setelah seluruh tim pengamanan menempati pos masing-masing, peledakan dilakukan dan berjalan lancar tanpa kendala,” kata Wahyu, Senin sore.
Sebagai prosedur lanjutan, kata dia, satu lubang tambahan disiapkan khusus untuk menghancurkan detonator yang sudah digunakan, termasuk sisa-sisa yang berkaitan dengan munisi afkir.
“di luar dua sumur ini disiapkan satu lubang yang peruntukannya adalah untuk menghancurkan detonator yang selesai digunakan dalam penghancuran dua sumur sebelumnya. Termasuk sisa detonator yang ada berkaitan dengan munisi akhir tersebut,” ujarnya
Ilustrasi garis polisi
Photo :
- VIVA.co.id/Andrew Tito
Pada lubang tambahan inilah kemudian ledakan dahsyat itu terjadi. Setidaknya ada 13 orang yang tewas dari peristiwa ini.
“Saat tim penyusun munisi menyusun detonator di dalam lubang tersebut, secara tiba-tiba terjadi ledakan dari dalam lubang yang mengakibatkan 13 orang meninggal dunia. 4 orang dari Anggota TNI, 9 orang merupakan warga sipil,” ujarnya
Halaman Selanjutnya
Source : VIVA.co.id/Andrew Tito