Jakarta, VIVA – Pernikahan Luna Maya dan Maxime Bouttier yang digelar 7 Mei 2025 lalu, masih hangat menjadi sorotan publik. Meski memiliki perbedaan usia yang cukup jauh yakni 10 tahun, namun kisah cinta keduanya mendapat sambutan hangat publik. Bahkan menariknya selama rangkaian acara pernikahan keduanya yang dimulai sejak Selasa pekan lalu banyak publik mengungkap bahwa keduanya berjodoh. Bahkan istilah red string theory pun ramai diperbincangkan publik hingga pekan ini.
Bukan tanpa sebab, di momen pernikahan keduanya pekan lalu terungkap bahwa meski memiliki perbedaan usia 10 tahun namun ternyata keduanya memiliki keterkaitan masa lalu yang cukup menarik. Mulai dari Maxime ternyata pernah bersekolah di sekolah yang sama dengan sang istri. Tak sampai di situ Maxime Bouttier yang pernah menjadi model video klip NOAH bertajuk Ini Cinta di tahun 2014 juga menjadi sorotan, karena seperti diketahui, Luna Maya merupakan mantan dari vokalis NOAH, Ariel.
Lantas apa itu red string theory yang ramai diperbincangkan antara Luna Maya dan Maxime Bouttier?
Dikutip laman Women Health Mag, Red string theory atau benang merah sendiri merupakan kepercayaan terkait jodoh yang cukup populer di kalangan masyarakat di Asia Timur khususnya Jepang dan China. Dalam mitologi tersebut, mereka percaya bahwa orang-orang yang ditakdirkan untuk hadir dalam kehidupan satu sama lain terhubung oleh tali merah, dan kehidupan akan mempertemukan mereka kembali meskipun terhalang oleh waktu, keadaan, atau jarak. Sebagian orang menyebutnya kebetulan dan mengatakan bahwa dunia ini kecil.
Namun jika dilihat secara psikologis, red string theory atau dikenal invisible string theory, seorang pada dasarnya, adalah gagasan bahwa Anda dan belahan jiwa Anda terhubung melalui tali atau benang yang tak terlihat dan tertulis di alam semesta bahwa Anda akan bersama suatu hari nanti, demikian penjelasan dari seorang terapis perkawinan dan keluarga,ilmuwan hubungan, dan pendiri Embracing Change Marriage and Family Therapy, Marisa T. Cohen, PhD, LMFT.
Sementara itu, psikolog klinis berlisensi di NewYork-Presbyterian/Columbia University Irving Medical Center, Erin K. Engle PsyD, mengungkap bahwa hal itu tidak berarti kedua orang ini akan mengikuti jalan yang sama dalam hidup. Sepanjang hubungan platonis atau romantis, mereka mungkin bersatu dan menjauh selama bertahun-tahun, tetapi mereka akan selalu terhubung kembali secara misterius seolah-olah ada tali yang tidak dapat dipatahkan yang melampaui waktu, jarak, dan geografi.
Cara Kerja red string theory Tak Terlihat
Kunci dari teori ini adalah keyakinan bahwa hubungan ini tidak sepenuhnya ditentukan oleh pilihan, tetapi takdir. Psikologis Mystic Michaela mengungkap Anda akan terhubung secara misterius dengan orang tersebut sepanjang hidup.
“Gagasan bahwa alam semesta itu sendiri dijahit bersama dengan benang-benang tak terlihat yang semuanya menuntun kita ke takdir kita, entah kita menginginkannya atau tidak. Dan ya, teori ini memang menunjukkan bahwa hanya ada satu pasangan yang sempurna di luar sana untuk semua orang dalam hubungan asmara,” jelas dia.
Dia menambahkan bahwa red string theory tak kasat mata ini cukup menarik baginya. Menurutnya teori ini tidak hanya berlaku untuk kehidupan cinta Anda. Melainkan juga bisa mempengaruhi hal perpindahan karier, teman, atau cara lain untuk menemukan tujuan hidup Anda.
Di sisi lain, Engle mengungkap teori ini bahkan dapat membantu Anda memahami mengapa orang-orang datang ke dalam hidup Anda dengan cara yang tidak selalu masuk akal, tetapi biasanya memberikan semacam kepuasan, tujuan, dan makna yang lebih besar.
Halaman Selanjutnya
Kunci dari teori ini adalah keyakinan bahwa hubungan ini tidak sepenuhnya ditentukan oleh pilihan, tetapi takdir. Psikologis Mystic Michaela mengungkap Anda akan terhubung secara misterius dengan orang tersebut sepanjang hidup.