Jakarta, VIVA - Ketua DPR RI, Puan Maharani mengatakan kasus pelecehan seksual yang dilakukan dokter kandungan kepada pasiennya saat melakukan ultrasonografi atau USG, sebagai alarm keras bagi sistem pengawasan tenaga kesehatan.
Dia lantas meminta pemerintah untuk tak tutup mata. Pemerintah kata Puan, harus menjamin setiap warga negara mendapatkan pelayanan kesehatan yang aman dari pelecehan.
“Kasus ini adalah alarm keras bagi sistem pengawasan tenaga kesehatan. Pemerintah harus menjamin bahwa setiap warga negara, terutama perempuan bisa mendapatkan layanan kesehatan yang aman, bermartabat, dan bebas dari pelecehan,” ucap Puan dalam keterangannya pada Rabu, 16 April 2025.
Dokter Kandungan Ini Lakukan Pelecehan Seksual Kepada Pasien saat USG
Photo :
- Tangkapan Layar Instagram @lagi.viral
Puan juga meminta Kementerian Kesehatan (Kemenkes) mengevaluasi mekanisme pengawasan praktik dokter serta sistem perlindungan pasien di seluruh Indonesia.
Tak hanya itu, Ketua DPP PDIP itu juga mendorong pihak kepolisian untuk mengusut tuntas kasus ini dan memberikan hukuman yang setimpal jika pelaku terbukti bersalah.
“Aparat penegak hukum juga harus menelusuri kemungkinan adanya korban lain yang belum melapor karena trauma atau tekanan,” pungkas Puan.
Untuk diketahui, baru-baru ini ada publik tengah dihebohkan dengan kasus dokter kandungan yang melakukan pelecehan seksual kepada pasien saat USG atau ultrasonografi. Kejadian tersebut diketahui terekam dalam sebuah video dan beredar luas menjadi viral di media sosial.
Dalam video tersebut, terlihat dokter ini tengah melakukan pemeriksaan kehamilan terhadap pasien, namun yang diperiksa pada bagian dada. Kejadian tersebut terjadi di Kabupaten Garut, Jawa Barat.
"Ada lagi seorang dokter kandungan di Kabupaten Garut, Jawa Barat melakukan pelecehan seksual terhadap pasiennya," tulis keterangan unggahan Instagram @lagi.viral dikutip VIVA pada Selasa, 15 April 2025.
Di sisi lain, dokter kandungan yang melakukan pelecehan seksual kepada pasien saat USG atau ultrasonografi, sudah dicokok. Hal itu Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Jawa Barat, Komisaris Besar Polisi Surawan.
“Dokter sudah diamankan,” kata dia pada Selasa, 15 April 2025.
Yang bersangkutan hingga kini masih diperiksa intensif oleh Polres Garut. Sehingga, dia belum bicara banyak. Katanya, korban sejauh ini bukan satu tapi ada dua orang. “Sementara saat ini ada 2 korban. Konfirmasi langsung ke Polres Garut ya,” ujarnya.
Halaman Selanjutnya
Untuk diketahui, baru-baru ini ada publik tengah dihebohkan dengan kasus dokter kandungan yang melakukan pelecehan seksual kepada pasien saat USG atau ultrasonografi. Kejadian tersebut diketahui terekam dalam sebuah video dan beredar luas menjadi viral di media sosial.