Rangkaian Upaya Polisi untuk Urai Kemacetan Jalan ke Pelabuhan Tanjung Priok

• 

• Berita

• Metro

Jumat, 18 April 2025 - 08:40 WIB

Jakarta, VIVA - Polisi lalu lintas berupaya mengatur lalu lintas imbas ada kemacetan jalan yang mengarah ke Pelabuhan Tanjung Priok akibat lonjakan truk peti kemas yang mengantre masuk.

Kapolres Pelabuhan Tanjung Priok Ajun Komisaris Besar Polisi Martuasah Tobing mengatakan, pihaknya berkoordinasi dengan PT Pelabuhan Indonesia (Pelindo) dan Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan untuk mengatasi permasalahan tersebut.

Koordinasi yang dihasilkan untuk mengatasinya yakni adanya kesepakatan pembukaan gratis gate pass pelabuhan untuk mengurai kendaraan arah Cilincing-Kalibaru.

“Lalu penambahan personel security di setiap line gate in, di mana total ada 5 gate untuk membantu percepatan kendaraan melakukan proses bongkar muat,” ujar Martuasah dalam keterangan tertulis seperti dikutip Jumat, 18 April 2025.

Kegiatan mengupayakan mengatasi kemacetan yang di-backup Direktorat Lalu Lintas Polda Metro Jaya itu diharapkan dapat berhasil mengurai kepadatan yang terjadi.

Selain itu, Martuasah juga menyampaikan dalam upaya mengurangi kemacetan lalu lintas yakni adanya penambahan personel operator alat berat bongkar muat.

Martuasah menyebutkan koordinasi dengan Satlantas Polres Metro Jakarta Utara juga dilakukan untuk melakukan pengaturan dan rekayasa lalu lintas.

Tak hanya itu, Martuasah menambahkan, pemanggilan terhadap manajemen New Priok Container Terminal One (NPCT1) dan PT Multi Terminal Indonesia (MTI) Pelindo dihasilkan kesepakatan pembukaan 7 Gate Common Area PT. MTI dan pemberlakuan one way.

Sejumlah 26 unit alat berat atau crane atau Rubber Tyred Gantry (RTG) NPCT-1 difungsikan semua untuk mempercepat bongkar muat. NPCT1 juga telah membuka 5 pintu terminal area dan memberlakukan rekayasa contra flow.

Martuasah menyampaikan bahwa seluruh personel Polres Pelabuhan Tanjung Priok turun ke sepanjang jalan untuk menekan gangguan keamanan dan ketertiban masyarakat (Kamtibmas), salah satunya dengan membagikan makanan dan minuman kepada para sopir truk trailer.

“Kondisi ini tentunya membuat sopir truk lelah dan lapar. Oleh sebab itu kami juga lakukan upaya-upaya agar mereka tetap standby di kendaraannya, tetapi kami suplai makanan serta minuman. Kami meminimalisir mereka meninggalkan kendaraan untuk mencari makan dan minum, karena khawatir saat arus jalan mereka tidak di truknya, terjadi perlambatan,” kata Martuasah.