Jakarta, VIVA – Kasus dugaan pelecehan seksual dengan korban seorang wanita berinisial QAR dan terduga pelaku seorang dokter berinisial AY mendapat respon dari Wakil Menteri Kesehatan (Wamenkes RI), Dante Saksono Harbuwono. Dia meminta kasus ini ditindaklanjuti.
"Saya belum tahu, tapi setiap kegiatan dalam luar konteks layanan kesehatan atau di luar etika akan kita tindaklanjuti,” kata Dante di Malang, Kamis, 17 April 2025.
Dante menyayangkan maraknya kasus pelecehan seksual yang dilakukan oleh para dokter. Menurutnya, kasus ini sangat mencederai sumpah dokter untuk memberikan pelayanan pada pasien.
“Ini mencederai sumpah dokter untuk memberikan pelayanan. Ini akan ditindaklanjuti, bukan hanya dari aspek etika, tapi juga dari aspek hukum serta legalitas aturan,” ujar Dante.
Wakil Menteri Kesehatan RI, Prof. dr. Dante Saksono Harbuwono, Sp.PD-KEMD., PhD
Photo :
- Viva/Siti Adisya Kirana
Dante bahkan mengancam akan mencabut Surat Tanda Registrasi (STR) dokter tersebut jika terbukti bersalah, seperti yang terjadi di Jawa Barat. Dia pun merasa sedih dengan sederet kasus pelecehan seksual oleh dokter pada pasien.
“Seperti sebelumnya, STR akan kita cabut dan tanda registrasi dia ini tidak bisa praktek seumur hidup. Saya sangat sedih dan menyesalkan segala bentuk kegiatan di luar tindakan etis yang harusnya dilakukan dokter,” tutur Dante.
Ilustrasi dokter. (Unsplash.com/Hush Naidoo Jade Photography)
Kasus ini sendiri bermula dari seorang wanita berinisial QAR mengaku menjadi korban pelecehan seksual oleh seorang dokter saat dia dirawat di sebuah rumah sakit swasta di Kota Malang pada 2022 silam. QAR akhirnya berani bersuara lewat media sosial. Dia menjelaskan saat itu dia sakit sinusitis dan vertigo berat sehingga pergi ke IGD terdekat. Di sana dia di rontgen hingga diminta mencatat nomor rumah sakit yang ternyata nomor doktor berinisial AY yang memeriksa dirinya.
Dari sini dokter sering mengirim pesan pada QAR meski tidak direspons. Dugaan pelecehan terjadi saat AY sembari membawa stetoskop meminta QAR membuka baju hingga terbuka dengan dalih memeriksa jantung namun stetoskop ditempatkan pada Payudara sebelah kanan. Pasien mulai tidak nyaman saat sang dokter tampak bermain telpon seluler yang diduga merekam video hingga memfoto bagian tubuh QAR.
Informasi yang beredar AY adalah dokter yang bertugas di Persada Hospital Malang. Hal ini terkonfirmasi lewat Supervisor Humas Persada Hospital, Sylvia Kitty Simanungkalit yang menyatakan dokter yang bersangkutan adalah dokter di Persada Hospital.
"Terkait pemberitaan yang beredar, kami mengkonfirmasi bahwa yang bersangkutan adalah dokter di Persada Hospital," kata Kitty, Rabu, 16 April 2025.
Kitty mengatakan, saat ini, yang bersangkutan telah dinonaktifkan sementara sambil menunggu proses investigasi internal yang sedang berjalan. Persada Hospital menolak dengan tegas segala bentuk pelanggaran etik.
"Kami telah membentuk Tim Investigasi Internal untuk menelusuri kasus ini secara menyeluruh. Apabila terbukti, kami akan menindak tegas pelaku sesuai hukum yang berlaku. Kami tetap berkomitmen untuk memberikan pelayanan yang profesional dan bermutu kepada masyarakat," ujar Kitty.
Halaman Selanjutnya
Kasus ini sendiri bermula dari seorang wanita berinisial QAR mengaku menjadi korban pelecehan seksual oleh seorang dokter saat dia dirawat di sebuah rumah sakit swasta di Kota Malang pada 2022 silam. QAR akhirnya berani bersuara lewat media sosial. Dia menjelaskan saat itu dia sakit sinusitis dan vertigo berat sehingga pergi ke IGD terdekat. Di sana dia di rontgen hingga diminta mencatat nomor rumah sakit yang ternyata nomor doktor berinisial AY yang memeriksa dirinya.