Ribuan Ojol Demo di Kantor Gubernur Sumut, Tuntut Hapus Tarif Murah: Kami seperti Sapi Perah

8 hours ago 2

Selasa, 20 Mei 2025 - 13:43 WIB

Medan, VIVA – Ribuan ojek online (ojol) di Sumatera Utara dari berbagai aplikator, tergabung dalam Gabungan Ojek Roda Dua Medan Sekitar (Godams), menggelar unjuk rasa di depan Kantor Gubernur Sumut, di Jalan Diponegoro, Kota Medan, Selasa 20 Mei 2025.

Ribuan ojol ini merupakan mitra dari Grab, Gojek, Maxim, InDriver, Shopee Food, menuntut penghapusan tarif yang tidak manusiawi bagi ojol melalui program ongkos murah. 

"Kami ini, seperti sapi perah," teriak seorang driver ojol wanita menggunakan alat pengeras suara di mobil komando.

Ketua Umum Godams, Agam Zubir mengungkapkan meminta kepada Presiden RI, Prabowo Subianto, untuk membuat regulasi tarif, yang layak bagi bagi Ojol di tanah air, termasuk di Sumut ini.

"Terbitkan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang (Perpu), sebagai regulasi untuk payung hukum ojol," sebut Agam dari mobil komando di hadapan ribuan peserta aksi. 

Dalam aksi ini, massa menuntut kepada masing-masing aplikator jasa transportasi online, untuk menghapuskan program instan, seperti Aceng, Slot, Bike Hemat, HUB, Sameday, Gabungan dan lain. Agam menyebutkan seluruh program ini, mayoritas merugikan sopir ojol. 

Begitu juga, ribuan ojol ini, mendesak seluruh aplikator untuk menaati Permenhub Nomor 667 tahun 2022, tetangga potongan aplikasi yang dinilai manusiawi bagi driver ojol. 

"Kami juga meminta berikan jaminan perlindungan dan keselamatan kerja bagi seluruh mitra driver ojol," ungkap Agam.

Agam menjelaskan momentum Hari Kebangkitan Nasional tanggal 20 Mei 2025 menjadi bagi Ojol Indonesia untuk bergerak serentak menyampaikan aspirasi terkait carut marutnya pengawasan bisnis transportasi herbasis Online di Indonesia saat ini. 

"Berbagai sistem kerja di terapkan kepada driver ojol saat ini sangat merugikan, baik dari sisi ekonomi karena semakin berkurangnya alokasi order kepada banyak driver akibat prioritas orderan banyak diberikan kepada driver yang mengikuti program instan aplikator," kata Agam.

Agam mengatakan program yang memberikan banyak penerimaan order namun tarif yang diterima per layanannya sangat murah. Driver bekerja lebih banyak untuk meraih pendapatan yang layak tentunya akan berpengaruh kepada stamina maupun kondisi kesehatan driver sendiri. 

"Angka kecelakaan driver yang tinggi dan yang sakit saat ini menjadi contoh bahwa sistem kerja dari aplikator saat ini sangat berisiko bagi kesehatan dan keselamatan kerja driver ojol dalam kesehariannya bekerja," sebut Agam.

Agam mengungkapkan Godams sangat mendukung Pemerintah untuk lahimya regulasi yang mengatur operasional, tatakelola, penerapan sistem kerja serta pengawasan kepada bisnis transportasi berbasis online di indonesia.

"Pemerintah harus hadir dan mengintervensi, Jangan lagi ada pembiaran seperti sat ini, aplikasi saling perang tarif yang menyebabkan driver menjadi korban karena harus menerima upah/tarif murah, promo-promo murah/hemat kepada pelanggan," kata Agam.

Aksi ini, demo driver ojol di Kota Medan ini, bagian dari aksi secara Nasional serentak dilakukan hari ini, dengan menyuarakan tuntutan yang disampaikan di masing-masing daerah di Indonesia. 

Halaman Selanjutnya

Agam menjelaskan momentum Hari Kebangkitan Nasional tanggal 20 Mei 2025 menjadi bagi Ojol Indonesia untuk bergerak serentak menyampaikan aspirasi terkait carut marutnya pengawasan bisnis transportasi herbasis Online di Indonesia saat ini. 

Halaman Selanjutnya

Read Entire Article
Sindikasi | Jateng | Apps |