Jakarta, VIVA – Emiten pengelola restoran waralaba KFC, PT Fast Food Indonesia Tbk (FAST) melaporkan peningkatan rugi bersih sebesar 91,67 persen pada 2024 menjadi Rp 796,71 miliar, dibandingkan dengan periode sebelumnya dengan rugi sebesar Rp 415,65 miliar.
Melalui laporan keuangan konsolidasian, Manajemen FAST menjelaskan bahwa peningkatan rugi itu disebabkan anjloknya pendapatan sebesar 17,85 persen menjadi Rp 4,87 triliun.
"Sementara pada 2023, FAST mengantongi pendapatan Rp 5,93 triliun," kata Manajemen dalam keterangannya, Rabu, 23 April 2025.
Penurunan serupa juga terjadi pada pendapatan pihak ketiga dari makanan dan minuman, yang anjlok menjadi Rp 4,85 triliun dari sebelumnya Rp 5,91 triliun. Hal itu seiring penurunan pada pendapatan dari komisi atas penjualan konsinyasi, yang turun menjadi Rp 19,57 miliar.
"Sementara pendapatan dari jasa layanan antar susut menjadi Rp 1,91 miliar. Kemudian dikurangi potongan penjualan sebesar Rp 422,88 juta," ujarnya.
Pada 2024, FAST juga melaporkan terjadinya penurunan dari sisi beban pokok penjualan yang menjadi Rp 2,03 triliun, beban penjualan dan distribusi yang menjadi Rp 2,72 triliun, serta beban umum dan administrasi yang turun menjadi Rp 690,45 miliar.
Meski demikian, Manajemen menjelaskan bahwa beban operasi lain dan beban keuangan tercatat naik, masing-masing menjadi Rp 279,96 juta dan Rp 81,45 miliar. Sementara penghasilan operasi lain turun menjadi Rp 63 miliar, seiring penurunan penghasilan keuangan menjadi Rp 3,25 miliar.
Kemudian di akhir tahun lalu, total ekuitas FAST turun signifikan menjadi Rp 127,73 miliar dibandingkan periode akhir 2023 yang sebesar Rp 723,88 miliar. Sementara jumlah liabilitas meningkat dari Rp 3,19 triliun menjadi Rp 3,4 triliun.
Soal total aset, perseroan melaporkan penyusutan dari Rp 3,91 triliun pada 31 Desember 2023 menjadi Rp 3,53 triliun pada akhir 2024. Hal itu akibat merosotnya total aset lancar menjadi Rp 616,6 miliar dari sebelumnya Rp 947,54 miliar.
Adapun posisi kas dan setara kas tercatat memiliki sisa Rp 64,83 miliar pada akhir tahun lalu, dari sebelumnya Rp 208,85 miliar.
Sementara jumlah karyawan FAST juga dikabarkan telah menyusut sebanyak 2.883 karyawan dalam setahun terakhir. Dimana pada akhir Desember 2024 FAST tercatat memiliki 13.106 karyawan, meskipun pada 2023 sebelumnya tercatat FAST memiliki pekerja sebanyak 15.989 orang karyawan.
Halaman Selanjutnya
Meski demikian, Manajemen menjelaskan bahwa beban operasi lain dan beban keuangan tercatat naik, masing-masing menjadi Rp 279,96 juta dan Rp 81,45 miliar. Sementara penghasilan operasi lain turun menjadi Rp 63 miliar, seiring penurunan penghasilan keuangan menjadi Rp 3,25 miliar.