Pacitan, VIVA – Pemerintah Kabupaten Pacitan, Jawa Timur, akan melakukan regrouping sejumlah sekolah. Hal tersebut bertujuan agar pengelolaan lebih efektif dan efisien serta meningkatkan kualitas pelayanan pendidikan. Regrouping atau merger sekolah juga dilakukan dalam rangka mengatasi kekurangan murid sekolah.
Salah satu sekolah yang akan di-regrouping adalah SDN 1 Baleharjo Kecamatan/Kabupaten Pacitan. Sekolah tersebut direncanakan akan diregrouping dengan SDN 2 Baleharjo.
Namun demikian, upaya tersebut menuai penolakan dari wali murid. Bahkan, seluruh murid sepakat melakukan mogok belajar jika sekolah mereka diregrouping dengan sekolah lain.
Wali murid meminta agar Pemerintah Daerah melakukan kaji ulang terkait rencana regrouping SDN 1 Baleharjo. Orang tua murid memiliki alasan kuat dari berbagai faktor agar regrouping tidak terlaksana.
SDN Negeri 1 Baleharjo, Pacitan, tempat SBY sekolah mau dilebur
Sejumlah faktor yang memberatkan akan adanya regrouping yakni Sekolah Dasar Negeri 1 Baleharjo tersebut merupakan lembaga sekolah yang memiliki sejarah, prestasi serta menjadi favorit warga.di Kota Pacitan.
Apalagi, banyak tokoh penting di negeri ini yang pernah menimba sekolah dasar di SDN Baleharjo 1. Diantaranya, Presiden Republik Indonesia ke-6 Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) merupakan alumni dari SDN 1 Baleharjo.
Belum lagi sederet prestasi yang tidak diperoleh sekolah lain.Baru baru ini murid sekolah ini mewakili OSN tingkat provinsi Jawa Timur. Bahkan setiap tahun ajaran baru penerimaan murid masih memenuhi kuota.
“Ini sekolahnya bapak SBY, Belum lagi prestasi sekolah. Dari situ saja Pemkab seharusnya sudah paham. Ini kok mau diregrouping. Ini sekolah memiliki nilai sejarah. Maka kami tidak bisa melepaskan anak anak begitu saja dan akan berusaha bertahan untuk tidak dilakukan regrouping,” terang Ketua Komite SDN 1 Baleharjo, Mohtarom
“Alasan wali murid melakukan penolakan cukup logis. Beberapa, faktor lain juga menjadi pertimbangan para wali murid menolak rencana regrouping. Baginya, regrouping akan berdampak secara ekonomi bagi para wali murid yang sebagian besar bekerja sebagai petani,” sambung Mohtarom.
Menanggapi hal itu, Dinas Pendidikan Pacitan menyebutkan bahwa di seluruh wilayah Kabupaten Pacitan ada sekitar 14 Sekolah Dasar yang akan di-regrouping. Dari 14 itu akan menjadi 7 Sekolah. Termasuk SDN 1 Baleharjo. Dinas Pendidikan menyampaikan telah dilakukan musyawarah dengan berbagai pihak. Tinggal menunggu keputusan Bupati Pacitan.
“Dari hasil.kajian Litbang ada yang di ajukan ke Bupati Pacitan untuk regrouping. Tim kami sudah ke lapangan. Ada beberapa yang menolak. Dinas Pendidikan hanya sebatas menjalankan regulasi saja. Finalnya pengajuan tinggal keputusan Bupati,” ujar Sekretaris Dindik Pacitan Ririh Enggar Purwati
Perlu diketahui bahwa SDN 1 Baleharjo masih mermiliki siswa sebanyak 122 anak. Sedangkan syarat regruoping jika sekolah itu hanya dihuni kurang dari 60 anak. Bahkan jauh hari ada 6 anak yang mendaftar di SDN 1 Baleharjo.
Sudah sejak beberapa bulan terakhir wali murid resah dengan wacana regrouping. Berusaha untuk menyuarakan penolakan kepada Dinas Pendidikan melalui komite, tapi hingga saat ini tidak pernah ditanggapi.
Anak-anak saat ini sedang semangat belajar, kini mereka akhirnya enggan bersekolah karena regrouping. Jika harus tegas nanti benar-benar digabung dengan sekolah manapun, maka anak anak akan mogok belajar
Halaman Selanjutnya
“Ini sekolahnya bapak SBY, Belum lagi prestasi sekolah. Dari situ saja Pemkab seharusnya sudah paham. Ini kok mau diregrouping. Ini sekolah memiliki nilai sejarah. Maka kami tidak bisa melepaskan anak anak begitu saja dan akan berusaha bertahan untuk tidak dilakukan regrouping,” terang Ketua Komite SDN 1 Baleharjo, Mohtarom