Sensasi Wisata Edukasi Unik di Bali, Wisatawan yang Berkunjung Bisa Request Pakai Helikopter

1 day ago 7

Jumat, 18 April 2025 - 06:51 WIB

Bali, VIVA – Pulau Bali tak hanya memiliki destinasi bahari dengan sunset atau sunrise yang memukau pengunjungnya. Akan tetapi Pulau yang menjadi destinasi wisata dunia ini juga memiliki wisata edukasi yang menyuguhkan pemandangan hamparan sawah berundak yang berada di lereng Gunung Batukaru.

Jatiluwih Eco Farm merupakan tempat wisata edukasi yang merupakan miniatur DTW Jatiluwih yang berlokasi di Kabupaten Tabanan, Bali.

Jatiluwih Eco Farm menawarkan pengunjung kesempatan untuk merasakan pengalaman terjun di sawah pertanian tradisional secara langsung, mulai dari menanam padi hingga kelas memasak organik menggunakan bahan-bahan segar yang ditanam di rumah.

Bado di tengah persawahan Jatiluwih Tabanan

Photo :

  • VIVA.co.id/Maha Liarosh (Bali)

Kepala Pengelola Desa Wisata Jatiluwih I Ketut Purna atau John Purna mengatakan, di Eco Farm Jatiluwih semua kegiatan persawahan bisa dilakukan setiap saat oleh wisatawan yang berkunjung.

'Di sini kita bisa mengimplementasikan semua kegiatan di sawah seperti di Jatiluwih setiap saat. Di sini kita bisa membajak sawah setiap saat, menanam padi setiap saat dan semua kegiatan yang berhubungan dengan persawahan kita konsepkan di Jatiluwih Eco Farm ini," jelas John Purna saat Grand Opening Jatiluwih Eco Farm, Kamis, 17 April 2025.

Kepala Pengelola Desa Wisata Jatiluwih, John Purna

Photo :

  • VIVA/ Maha Liarosh/ Bali

Tak hanya itu, Jatiluwih Eco Farm mengutamakan konsep Farm To Table sehingga wisatawan bisa memetik sayur dan buah yang bisa langsung dihidangkan. Selain itu, wisatawan juga bisa memanen lebih, belajar membuat canang, membuat kopi dan semua kegiatan persawahan seperti mandi lumpur dan menanam padi hingga panen.

Jatiluwih Eco Farm juga bisa menjadi pusat pertemuan aktifitas hotel berbintang lima, outbond, wedding dan kegiatan lainnya.

"Ini tempat yang paling besar di Jatiluwih. Kalau dihitung-hitung bisa menampung sampai 400 orang," jelasnya.

Jatiluwih Eco Farm di Tabanan Bali

Photo :

  • VIVA/ Maha Liarosh/ Bali

Dengan luas lahan 20 hektare, Jatiluwih Eco Farm bakal dibangun tempat glamping dan villa. Dikatakan John saat ini telah ada satu investor dari Singapura untuk membuat rumah kayu.

"Targetnya tahun 2025 ini selesai. Kita akan coba dulu minimal 20 kamar, tapi semuanya wooden building," kata John.

Menariknya, Jatiluwih Eco Farm menggandeng SGi Air Bali Helicopter untuk menawarkan wisata unik di Jatiluwih. Wisatawan yang ingin berkunjung bisa request menggunakan helicopter tour SGi Air Bali.

"Helipad by request. Sebenarnya di Jatiluwih saya lihat kunjungan sekarang kan hampir 800-1000 per hari. Memang diperlukan tempat seperti ini. Walaupun tidak benar-benar resmi tapi kita perlu helipad untuk emergency juga," jelas John.

General Manager di SGi Air Bali Sripurnama Yanti mengatakan, perpaduan pengalaman udara dan darat ini memungkinkan para wisatawan untuk membenamkan diri dalam budaya Bali sambil mendukung praktik pertanian berkelanjutan untuk mewujudkan Pariwisata Ramah Lingkungan.

"Kemitraan ini merupakan perpanjangan alami dari komitmen kami terhadap pelestarian lingkungan dan warisan budaya," kata Sripurnama Yanti.

Yanti menjelaskan, SGi Air Bali bisa menampung 6 penumpang. Sementara untuk wisatawan yang menempuh perjalanan dari Uluwatu ke Jatiluwih Eco Farm hanya membutuhkan waktu  sekitar 30 menit atau 1 jam pulang pergi dengan biaya 3.000USD termasuk biaya aktifitas di Jatiluwih Eco Farm.

"Kami gembira dapat menawarkan kepada klien kami cara yang unik dan ramah lingkungan untuk merasakan Bali, baik dari udara maupun melalui pendalaman budaya yang autentik," imbuhnya.

Dikatakan Yanti, wisatawan bisa tour menggunakan helicopter menikmati indahnya Jatiluwih dari udara kemudian landing di Jatiluwih Eco Farm.

"Selama ini kami sering tour ke Batur dan mutar di Jatiluwih tapi tidak pernah landing," ucapnya.

Halaman Selanjutnya

Tak hanya itu, Jatiluwih Eco Farm mengutamakan konsep Farm To Table sehingga wisatawan bisa memetik sayur dan buah yang bisa langsung dihidangkan. Selain itu, wisatawan juga bisa memanen lebih, belajar membuat canang, membuat kopi dan semua kegiatan persawahan seperti mandi lumpur dan menanam padi hingga panen.

Halaman Selanjutnya

Read Entire Article
Sindikasi | Jateng | Apps |