Sering Muncul Tiba-tiba, Batu Saluran Kemih Bisa Picu Komplikasi Hingga Gagal Ginjal

3 hours ago 1

Jakarta, VIVA –  Batu Saluran Kemih (BSK) atau urolitiasis adalah batu yang terbentuk di ginjal, ureter, kandung kemih, atau uretra. Penyakit ini umum terjadi dengan angka kejadian global 3-20 persen dan risiko kekambuhan seumur hidup 50 -70 persen. Di Asia, prevalensinya berkisar 1–19,1 persen. Jika tidak ditangani, BSK dapat menyebabkan komplikasi seperti infeksi saluran kemih, retensi urine, hidronefrosis dan gagal ginjal.

BSK tidak hanya menimbulkan nyeri hebat, tetapi juga berkontribusi pada absensi kerja dan penurunan kualitas hidup. Beberapa studi menunjukkan bahwa 20-30 persen pasien mengalami keterbatasan dalam aktivitas sehari-hari akibat nyeri dan ketidaknyamanan. Selain itu, kondisi nyeri akibat BSK dapat memengaruhi kualitas tidur, kesehatan mental, serta meningkatkan risiko stres dan kecemasan.

Batu saluran kemih sering kali muncul tiba-tiba dengan nyeri luar biasa yang mengganggu aktivitas. Untuk memberikan solusi efektif, RS Siloam ASRI kini menghadirkan Urinary Stone Center, pusat layanan unggulan dengan teknologi mutakhir dan metode minimal invasif. Dengan memanfaatkan teknologi diagnostik dan prosedur medis terkini, Urinary Stone Center RS Siloam ASRI berkomitmen memberikan perawatan yang efektif, minimal invasif, serta mempercepat waktu pemulihan pasien.

Dalam upaya memberikan perawatan terbaik, Urinary Stone Center RS Siloam ASRI memiliki teknologi terkini dan menyediakan berbagai opsi metode pengobatan batu saluran kemih yang disesuaikan dengan ukuran, lokasi, kekerasan, dan karakteristik batu. Beberapa tindakan non-invasif dan minimal invasif untuk semua jenis batu saluran kemih yang bisa dilakukan di center ini antara lain:

  • Extracorporeal Shock Wave Lithotripsy (ESWL)

Prosedur non-invasif untuk menghancurkan batu ginjal, ureter, atau kandung kemih dengan gelombang kejut. Pecahan batu yang dihasilkan dikeluarkan secara alami melalui urine. Metode ini digunakan untuk batu berukuran 1-2 cm yang tidak terlalu keras.

Prosedur tanpa sayatan untuk mengatasi batu di ureter yang tidak cocok dihancurkan dengan ESWL. Dengan ureteroscope yang dimasukkan melalui uretra, prosedur ini menggunakan Thulium Fiber Laser (TFL) untuk menghancurkan batu secara efektif dengan risiko komplikasi lebih rendah.

  • Retrograde Intrarenal Surgery (RIRS)

Prosedur tanpa sayatan untuk menghancurkan batu ginjal kecil hingga sedang (1-2 cm) yang keras dan sulit dijangkau. Dengan ureteroscope yang dimasukkan melalui saluran kemih, Thulium Fiber Laser (TFL) digunakan untuk menghancurkan batu. Teknologi continuous flow & suction membantu mengurangi risiko infeksi dan langsung mengeluarkan pecahan batu, mempercepat pemulihan.

  • Percutaneous Nephrolithotomy (PCNL) & Mini-PCNL

Prosedur minimal invasif untuk batu ginjal besar (>2 cm) dan sangat keras. Dengan sayatan kecil di pinggang (0,8-1 cm), nephroscope digunakan untuk memecah dan mengangkat batu, menjadikannya metode yang sangat efektif untuk kasus batu ginjal yang lebih kompleks.

Sebagai alternatif dengan risiko lebih rendah dan pada kasus batu ginjal pada anak / balita, tersedia juga Mini-Percutaneous Nephrolithotomy (Mini-PCNL), dengan alat lebih kecil (0,5-0,7 cm), menjadi alternatif dengan risiko lebih rendah, terutama untuk anak-anak, karena mengurangi perdarahan dan mempercepat penyembuhan.

Prosedur minimal invasif untuk menghancurkan batu kandung kemih tanpa sayatan. Cystoscope/urethroscope dimasukkan melalui saluran kemih untuk menghancurkan batu secara langsung. Proses ini cepat, mempercepat pemulihan, dan dapat dikombinasikan dengan laser untuk hasil lebih efektif.

Prosedur minimal invasif untuk menghancurkan batu uretra tanpa sayatan. Cystoscope/urethroscope dimasukkan melalui saluran kemih untuk menghancurkan batu secara langsung. Prosedur ini cepat, mempercepat pemulihan, dan dapat dikombinasikan dengan laser untuk hasil lebih optimal.

RS Siloam ASRI kini menghadirkan Urinary Stone Center

Keunggulan lain dari Urinary Stone Center RS Siloam ASRI tidak hanya terletak pada teknologi dan metode pengobatannya, tetapi juga pada kerja sama tim dokter multidisplin yang berpengalaman. Kolaborasi antara berbagai spesialis, seperti radiologi, urologi, nefrologi, dan anestesi, memastikan bahwa pasien mendapatkan perawatan yang komprehensif, tidak hanya untuk penanganan batu saluran kemih, tetapi juga untuk faktor-faktor lain yang memengaruhi kesehatan saluran kemih secara keseluruhan.

“Pasien yang datang ke RS Siloam ASRI dengan keluhan dan gejala batu saluran kemih akan segera diperiksa oleh dokter yang bertugas dan dapat segera menjalani pemeriksaan diagnostik berdasarkan konsultasi dengan dokter spesialis urologi. Jika pemeriksaan radiologi diperlukan, rekonstruksi standar saluran kemih juga dapat dilakukan di Urinary Stone Center,” ujar Prof. dr. Ponco Birowo, Sp.U (K), Ph.D.

Dari pemeriksaan tersebut, selanjutnya akan dapat diketahui lokasi, ukuran, serta kekerasan batu saluran kemih. Teknologi diagnostik yang canggih ini membantu dokter dalam merancang strategi pengobatan yang lebih efektif, meminimalkan risiko komplikasi, serta meningkatkan tingkat keberhasilan terapi.

Urinary Stone Center RS Siloam ASRI didukung oleh ahli urologi ternama yang sudah berpengalaman dalam melakukan tindakan terkait batu saluran kemih dan batu ginjal, seperti:

  • Prof. DR. dr. Nur Rasyid, Sp.U (K)
  • Prof. dr. Ponco Birowo, Sp.U (K), Ph.D.
  • dr. Sigit Sholichin, Sp.U, FICRS
  • dr. Taufik Rakhman Taher, Sp.U
  • dr. Kindy Aulia, Sp.U

“Urinary Stone Center RS Siloam ASRI merupakan langkah maju dalam penanganan batu saluran kemih. Dengan teknologi terkini, seperti ESWL, RIRS, atau laser lithotripsy, kami dapat memberikan perawatan yang lebih efektif dan minim risiko, sehingga pasien dapat kembali beraktivitas lebih cepat. Selain itu, kami tidak hanya fokus pada pengobatan, tetapi juga pencegahan dan edukasi pasien agar risiko kekambuhan dapat diminimalkan,” ujar Prof. DR. dr. Nur Rasyid, Sp.U (K).

Halaman Selanjutnya

Ureterorenoscopy (URS)

Halaman Selanjutnya

Read Entire Article
Sindikasi | Jateng | Apps |