Sumber : Jakarta, VIVA – Menteri Keuangan, Sri Mulyani Indrawati mengungkapkan situasi ketidakpastian dunia akan bersifat permanen. Sebab dengan segera berakhirnya pemberlakukan tarif dagang pada awal Juli nanti, akan membuat negara maju mengambil langkah kebijakan fiskal untuk melindungi dirinya sendiri. Sri Mulyani mengatakan, saat ini ketidakpastian bukan berasal dari bencana alam atau persoalan lainnya yang bersifat temporer. Namun, ketidakpastian ini disebabkan oleh tarif perdagangan oleh Amerika Serikat (AS). "Yang kita lihat we are witnessing the uncertainty ini akan lebih permanen. Karena nature dari uncertainty itu sendiri bukan karena suatu situasi yang sifatnya temporer, tapi lebih suatu shifting yang sifatnya kemungkinan jangkanya menengah panjang," ujar Sri Mulyani dalam acara Economic Update 2025, di Hotel Borobudur, Jakarta, Rabu, 18 Juni 2025. Di samping itu, Sri Mulyani mengatakan negara-negara besar saat ini tidak lagi mempercayai lembaga multilateral. Sebab kepentingan dari negara-negara tersebut tidak wadahi oleh para lembaga multilateral. Photo : "Hari ini negara-negara besar tidak mempercayai lembaga multilateral karena merasa tidak terwadai interest-nya. Sehingga negara-negara yang kuat merasa that I have to solve my own problem without using those multilateral institution. Inilah yang disebut unilateralism atau dispute diselesaikan secara bilateral," jelasnya. Menurutnya, banyak negara berharap World Trade Organization (WTO) bisa menyelesaikan permasalahan, namun hal tersebut tidak berjalan lancar. "Banyak negara yang masih berharap harusnya kalau ada dispute we have to settle it (kita harus menyelesaikannya) di WTO, tapi WTO sekarang tidak atau sangat kurang berfungsi," terangnya. VIVA.co.id 18 Juni 2025 Berita Terkait
Topik Terkait
Jangan Lewatkan
Emiten ritel alat rumah tangga, PT Aspirasi Hidup Indonesia Tbk (ACES), pengelola AZKO menegaskan komitmen untuk terus berekspansi.
IHSG masih terperangkap tren koreksi dan ditutup di level 7.107,79. IHSG tercatat koreksi sebesar 0,67 persen atau 48,06 poin. Perang Israel-Iran tekan pasar.
Bank Indonesia (BI) mengungkapkan, nilai tukar rupiah hingga 17 Juni 2025 menguat 0,06 persen point to point (ptp).
Hal itu diputuskan mMelalui Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) dan RUPS Luar Biasa (RUPSLB) yang digelar hari ini, Rabu, 18 Juni 2025.
Hal ini disampaikan Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo dalam Pengumuman Hasil Rapat Dewan Gubernur Bulan Juni 2025.
Terpopuler
Temukan mengapa kematian dirayakan lebih megah daripada kelahiran di Tana Toraja melalui tradisi Rambu Solo yang kaya makna budaya dan spiritual. Ketahui faktanya ini.
Ingin tahu keberadaan pasangan dengan cara yang sah dan tanpa ribet? Berikut cara melacak HP pasangan menggunakan fitur resmi iPhone, aman dan legal tanpa perlu aplikasi
Kementerian Keuangan (Kemenkeu) mengungkapkan hingga Mei 2025, telah melakukan penarikan utang baru mencapai Rp 349,3 triliun.
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati merespons, terkait Ekonom Amerika Serikat (AS) Arthur B.Laffer yang menyarankan agar menerapkan tarif pajak flat atau tetap.
Wacana agar semua pengemudi ojek online (ojol) bisa diangkat sebagai karyawan tetap oleh pihak aplikator, sepertinya masih sulit direalisasikan.
PT Pupuk Indonesia (Persero) melaporkan hasil perombakan yang dilakukan di jajaran petinggi perusahaan yaitu Dewan Komisaris dan Dewan Direksi.
Selengkapnya Partner
Santan kelapa memang jadi bahan andalan dalam banyak masakan khas Indonesia. Mulai dari rendang, opor ayam, gulai, sampai sayur lodeh, semuanya makin mantap berkat cita r
Kadang, cinta nggak datang bareng. Ada yang lebih dulu ngerasa “klik”, sementara yang lain masih cuek bebek. Tapi di beberapa drama Korea, justru momen-momen kayak gini y
Capek dikatain kurus terus? Mau punya badan kekar tapi bingung mulai dari mana? Jangan asal latihan! Biar hasilnya kelihatan dan kamu nggak nyerah di tengah jalan, kamu b
Selengkapnya Isu Terkini
Menteri Keuangan, Sri Mulyani Indrawati
Gubernur BI Waspadai Dampak Memanasnya Konflik Timur Tengah, Ini yang Disoroti
Hal ini disampaikan Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo dalam Pengumuman Hasil Rapat Dewan Gubernur Bulan Juni 2025.