Standar Cinta IU Tertinggi! Kalau Tak Seperti di 'When Life Gives You Tangerines', Ogah Nikah!

• 

• Showbiz

• Gosip

Jumat, 18 April 2025 - 08:03 WIB

Korea Selatan, VIVA –  IU membuka pikirannya tentang cinta dan pernikahan, dengan mengatakan hanya cinta seperti yang ada di When Life Gives You Tangerines milik Netflix yang akan membuatnya ingin menikah.

IU baru-baru ini membagikan pemikirannya yang jujur ​​tentang cinta dan pernikahan dalam sebuah wawancara baru, yang menggugah reaksi emosional dan bijaksana dari para penggemar.

Dikutip laman KBI Zoom, pada tanggal 16 April 2025, IU tampil sebagai tamu di acara YouTube “B tv’s Piaakia with Lee Dong-jin”, di mana ia membahas perannya dalam drama Netflix When Life Gives You Tangerines.

Selama diskusi, kritikus film sekaligus pembawa acara Lee Dong-jin mengatakan bahwa drama tersebut membuatnya merenungkan pernikahan dan keluarga. "Dengan isu angka kelahiran yang rendah saat ini, drama ini hampir terasa seperti perayaan pernikahan. Setelah menontonnya, bahkan membuat Anda berpikir untuk ingin punya anak," akunya.

IU menanggapi dengan senyuman, menawarkan perspektif yang seimbang, "Bagi saya, ini sekitar lima puluh-lima puluh. Itu membuat saya merasa ingin menikah, tetapi itu adalah jika saya menemukan cinta semacam itu. Kalau tidak, saya tidak ingin menikah. Perasaan itu persis 50/50."

Pendapatnya yang jujur ​​diterima banyak penonton, terutama saat ia menguraikan tentang pemeran utama pria dalam drama tersebut, Gwan-sik. Lee Dong-jin mencatat, “Sebagai penonton pria, saya merasa karakter seperti Gwan-sik agak membuat frustrasi. Dia menaikkan standar begitu tinggi sehingga kecuali Anda melakukannya dengan sangat baik, Anda tidak akan dihargai.”

IU setuju, dan memuji karakter Gwan-sik, “Benar? Gwan-sik terasa seperti standar baru untuk apa yang membuat pria hebat, dan itu terasa sangat menyegarkan. Ketika kita memikirkan 'pria keren' dalam cerita romansa, sering kali itu adalah seseorang yang kaya atau mencolok. Namun Gwan-sik adalah karakter yang kekuatannya adalah ketulusan, dan dia masih sangat menawan. Penggambaran seperti itu terasa begitu baru dan menyentuh bagi saya.”

Dia menyimpulkan dengan mengatakan bahwa penggambaran drama tentang pria yang tulus dan membumi itu "segar dan menghangatkan hati" dan itu membuatnya merenungkan jenis cinta yang layak untuk dinikahi.