VIVA – Francesco “Pecco” Bagnaia mengalami akhir pekan yang pahit di ajang MotoGP Malaysia 2025 setelah harus mundur lebih awal dari balapan utama di Sirkuit Sepang. Pembalap utama Ducati Lenovo Team itu sempat menunjukkan performa gemilang di sesi latihan dan sprint race, namun harapannya pupus akibat masalah ban belakang yang tak terduga.
Kini, pabrikan ban Michelin akhirnya memberikan penjelasan resmi mengenai penyebab kerusakan yang menimpa motor juara dunia dua kali tersebut.
Pecco Bagnaia
Photo :
- VIVA.co.id/M Ali Wafa
"Kami mendeteksi adanya lubang di bagian tengah ban belakang," Michelin Motorsports Two-Wheels Manager, Piero Taramasso, dikutip VIVA dari Crash Senin, 27 Oktober 2025.
“Pecco merasa motornya mulai berperilaku aneh. Ketika dia masuk, kami memeriksa dan mendapati tekanannya antara 0,6 dan 0,7 bar,” tambahnya.
Akibat lubang tersebut, tekanan ban turun drastis hingga di bawah 0,7 bar, padahal batas aman operasional untuk MotoGP berada di kisaran 1,8 hingga 1,9 bar. Tekanan yang terlalu rendah membuat ban kehilangan stabilitas dan daya cengkeram, terutama pada tikungan berkecepatan tinggi seperti yang banyak terdapat di Sepang.
Awal Balapan yang Sempurna Berakhir Petaka
Bagnaia memulai GP Malaysia dengan kepercayaan diri tinggi. Setelah tampil dominan di sesi kualifikasi, ia sukses mengamankan posisi pole position dan bahkan memenangkan sprint race pada hari Sabtu. Strateginya terlihat matang ia memilih kombinasi ban depan medium dan ban belakang soft, kombinasi yang juga digunakan beberapa pembalap papan atas lainnya.
Namun, di balapan utama pada hari Minggu, situasi berubah drastis. Meski sempat memimpin di lap awal, performanya perlahan menurun. Pecco terlihat kehilangan traksi di tikungan-tikungan cepat, dan kecepatannya anjlok tanpa alasan yang jelas.
Akhirnya, pada lap ke-18, ia memutuskan masuk pit dan mengundurkan diri dari balapan, meski saat itu masih berada di posisi ketiga.
Akibat insiden ini, Bagnaia kehilangan poin penting di klasemen. Sebelum GP Malaysia, ia berada di peringkat ketiga, hanya terpaut tipis dari Marco Bezzecchi dan Jorge Martin. Namun, dengan kegagalan finis ini, posisinya tergeser ke peringkat keempat, memperlemah peluangnya dalam perebutan gelar juara dunia 2025.
Halaman Selanjutnya
Francesco Bagnaia harus menelan kekecewaan besar di Sepang bukan karena kesalahan strategi atau performa mesin, melainkan karena faktor nasib buruk lubang kecil di ban belakang. Meski terlihat sepele, kerusakan itu cukup untuk menghentikan langkahnya meraih podium dan mengganggu posisinya di klasemen kejuaraan.

3 hours ago
1









