Jakarta, VIVA – Dalam kondisi darurat, terutama stroke, setiap detik sangat berharga. Siloam Ambulance Call Center (SACC), layanan medis darurat yang beroperasi di bawah naungan Grup RS Siloam, mencetak sejarah sebagai layanan pre-hospital pertama di Indonesia yang meraih EMS Angels Award. EMS Angels Award merupakan penghargaan yang diberikan kepada tim layanan medis darurat (Emergency Medical Services/EMS) yang menunjukkan keunggulan dalam penanganan pasien stroke sebelum tiba di rumah sakit (pre-hospital). Penghargaan ini merupakan bagian dari Angels Initiative, sebuah organisasi non-profit global yang berfokus pada peningkatan kualitas perawatan stroke di seluruh dunia.
Penghargaan bergengsi ini semakin mengukuhkan kredibilitas Grup RS Siloam dalam layanan medis, khususnya dalam pre-hospital stroke care yang telah memenuhi, bahkan meraih level Gold sesuai standar internasional untuk penanganan pasien stroke yang cepat dan efektif.
SACC menerima penghargaan ini setelah melalui evaluasi ketat berdasarkan beberapa kriteria utama, termasuk kecepatan respons ambulans, tingkat kepatuhan terhadap protokol medis, serta efektivitas komunikasi dan koordinasi dengan rumah sakit. SACC juga berhasil mencapai tingkat prenotifikasi 100 persen, membantu penanganan pasien stroke secara cepat dan tepat.
“Penghargaan yang diperoleh ini merupakan langkah awal yang baik untuk perkembangan SACC ke depannya. Terdapat 3 kategori dalam penilaian EMS Angels Award yaitu Gold, Platinum, dan Diamond. Saat ini SACC telah meraih predikat Gold, tapi kami tidak berhenti di sini dan akan terus meningkatkan kapabilitas dan kualitas kami demi menyelamatkan lebih banyak nyawa”, ujar Dr. dr. Wahyuni Dian Purwati, Sp.EM, dokter spesialis emergency medicine Grup RS Siloam.
Pentingnya Layanan Pre-Hospital dalam Penanganan Stroke
Layanan pre-hospital adalah langkah krusial dalam penanganan stroke karena stroke memerlukan intervensi medis dalam “golden period”, yaitu waktu emas 4.5 jam dari sejak stroke terjadi. Tindakan cepat dan tepat dalam penanganan stroke dapat meminimalkan kerusakan otak, mengurangi kecacatan, hingga menghindarkan pasien dari kematian. SACC memainkan peran penting dalam memastikan pasien mendapatkan perawatan yang diperlukan secepat mungkin mulai dari menerima panggilan darurat, mengirim ambulans dengan tenaga medis terlatih, serta memberikan pertolongan pertama di tempat kejadian sebelum membawa ke rumah sakit Siloam.
Kolaborasi erat antara SACC dan departemen darurat rumah sakit juga menjadi faktor kunci keberhasilan layanan ini. Dengan sistem komunikasi yang baik, rumah sakit dapat mempersiapkan tim medis sebelum pasien tiba, sehingga waktu tunggu untuk tindakan medis dapat diminimalkan. Selain itu, setiap ambulans SACC dilengkapi dengan perlengkapan medis mutakhir, termasuk alat pemantauan tanda vital, oksigen, dan obat-obatan emergensi.
Salah satu tantangan terbesar yang dihadapi dalam operasionalnya adalah kemacetan terutama di kota besar seperti Jakarta. Untuk mengatasi hal ini, SACC menerapkan strategi rute alternatif dan koordinasi dengan pihak terkait untuk membuka jalur darurat.
“Kita ketahui bersama bahwa lalu lintas di kota besar, khususnya Jakarta ini sangatlah luar biasa, sehingga perlu koordinasi dari tim SACC dengan berbagai pihak untuk segera sampai ke tujuan guna memberikan pertolongan dengan tepat kepada pasien,” sambung dr. Wahyuni.
Dampak dan Masa Depan Layanan Pre-Hospital di Indonesia
Keberhasilan SACC dalam meningkatkan layanan pre-hospital berdampak besar terhadap tingkat kesembuhan pasien stroke. Dengan penanganan yang lebih cepat dan terkoordinasi, pasien memiliki peluang yang lebih besar untuk pulih dengan minim komplikasi.
Ke depan, SACC akan terus mengembangkan sistem terintegrasi dengan rumah sakit di seluruh Indonesia. Sistem ini akan memungkinkan pelacakan rekam medis pasien secara digital, sehingga tim medis dapat mengambil keputusan yang lebih cepat dan akurat berdasarkan riwayat kesehatan pasien.
Selain itu, pelatihan bagi personel SACC juga akan ditingkatkan agar mereka dapat memberikan justifikasi dan diagnosis awal ketika menerima panggilan darurat. Dengan demikian, pasien akan mendapatkan pertolongan yang lebih tepat sejak awal panggilan dilakukan.
Lebih lanjut dr. Wahyuni menjelaskan, peningkatan kesadaran masyarakat mengenai pentingnya layanan ambulans juga menjadi prioritas. Banyak masyarakat yang belum memahami kapan harus menggunakan layanan ambulans dan bagaimana mendeteksi gejala stroke sejak dini. Oleh karena itu, edukasi publik akan terus digencarkan agar lebih banyak orang yang bisa mendapatkan manfaat dari layanan pre-hospital yang berkualitas.
Selain itu, salah satu terobosan yang sedang dikembangkan adalah sistem pemantauan real-time berbasis teknologi yang memungkinkan tenaga medis di ambulans untuk mengirim data pasien secara langsung ke rumah sakit. Dengan adanya sistem ini, tim medis di rumah sakit dapat mempersiapkan perawatan yang sesuai sebelum pasien tiba.
“Dengan dedikasi terhadap keselamatan dan kesehatan pasien, SACC membuktikan bahwa layanan medis darurat di Indonesia dapat terus berkembang dan bersaing di tingkat global. Meraih EMS Angels Award bukan hanya pencapaian, tetapi komitmen SACC untuk terus meningkatkan standar layanan medis darurat di Indonesia. Dengan inovasi, edukasi, dan layanan yang terhubung dengan 41 rumah sakit Siloam, SACC siap menjadi solusi utama dalam layanan pre-hospital berkualitas,” tambah dr. Wahyuni.
Halaman Selanjutnya
Kolaborasi erat antara SACC dan departemen darurat rumah sakit juga menjadi faktor kunci keberhasilan layanan ini. Dengan sistem komunikasi yang baik, rumah sakit dapat mempersiapkan tim medis sebelum pasien tiba, sehingga waktu tunggu untuk tindakan medis dapat diminimalkan. Selain itu, setiap ambulans SACC dilengkapi dengan perlengkapan medis mutakhir, termasuk alat pemantauan tanda vital, oksigen, dan obat-obatan emergensi.