Jakarta, VIVA – Anak usaha Pertamina Power Indonesia, PT Pertamina Geothermal Energy Tbk (PGEO), mengumumkan pembagian dividen tunai untuk tahun buku 2024. Perseroan mengalokasikan dana sebesar US$ 136,4 juta setara Rp 2,2 triliun (estimasi kurs Rp 16.280).
Investor akan mengantongi US$ 53,09 atau Rp 864 ribu per lembar saham. Nilai tersebut sudah telah disahkan dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) yang telah diselenggarakan pada Selasa, 3 Juni 2025.
"Perseroan menyampaikan rencana pembagian Dividen Tunai untuk periode tahun buku 2024 sesuai dengan hasil RUPS Tahunan," tutur Corporate Secretary PGEO, Kitty Andhora, dikutip dari keterbukaan informasi pada Senin, 9 Juni 2025.
Mengacu laporan keuangan perseroan hingga akhir Desember 2024, total ekuitas perusahaan mencapai US$ 2 miliar. Perseroan membukukan laba bersih yang dapat diatribusikan kepada entitas induk sebesar US$ 160,4 juta sementara saldo laba ditahan yang tidak dibatasi penggunaanya senilai US$ 164,6 juta.
Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP) Pertamina Geothermal Energy (PGE).
Melansir data Google Finance, nilai kapitalisasi pasar (market cap) emiten yang bergerak di sektor panas bumi mencapai Rp 55,41 triliun. Persentase imbal hasil tahunan (dividend yield) sebesar 3,58 persen.
Berdasarkan pantauan VIVA melalui Stockbit, saham PGEO diperdagangkan di harga 1.335 atau naik 1,91 persen saat bursa masih libur cuti bersama Idul Adha. Berikut jadwal pembagian dividen tunai saham PGEO, catat ya!
- Tanggal Cum Dividen di Pasar Reguler dan Pasar Negosiasi: Jumat, 13 Juni 2025
- Tanggal Ex Dividen di Pasar Reguler dan Pasar Negosiasi: Senin, 16 Juni 2025
- Tanggal Cum Dividen di Pasar Tunai: Selasa, 17 Juni 2025
- Tanggal Ex Dividen di Pasar Tunai: Rabu, 18 Juni 2025
- Tanggal Record Date: Selasa, 17 Juni 2025
- Tanggal Pembayaran Dividen: Jumat, 4 Juli 2025
Garuda Maintenance Facility Cetak Laba Bersih Rp 437 Miliar di 2024
PT Garuda Maintenance Facility Aero Asia Tbk (GMFI) melaporkan pendapatan usaha sebesar US$421,22 juta atau sekitar Rp 6,85 triliun (asumsi kurs Rp 16.270 per dolar AS).
VIVA.co.id
5 Juni 2025