Washington, VIVA – Di tengah perang dagang antara Amerika Serikat (AS) dan Tiongkok yang telah memicu badai ekonomi di seluruh dunia, Presiden Donald Trump malah melempar pujian pada Presiden China Xi Jinping.
Diketahui, dua ekonomi terbesar di dunia itu berada di persimpangan jalan setelah Trump mengenakan tarif resiprokal pada Tiongkok, dan Beijing pun mengumumkan tindakan balasan atas kebijakan Trump.
Trump dalam wawancara bersama media di Gedung Putih, Rabu, 9 April 2025, menyebut mitranya dari Tiongkok, Xi Jinping, sebagai "orang pintar".
"Saya pikir Presiden Xi adalah orang yang tahu persis apa yang perlu dilakukan. Dia orang yang sangat pintar. Dia mencintai negaranya. Saya tahu itu pasti. Saya mengenalnya dengan sangat baik," kata wartawan di Gedung Putih dilansir NDTV, Kamis.
Kontainer impor barang dari Taiwan menumpuk di Pelabuhan Los Angeles AS
Photo :
- AP Photo/Damian Dovarganes
Trump yakin Presiden Xi bersedia membuat kesepakatan dengan AS, dan pada akhirnya akan ada titik temu. "Dan saya pikir dia akan ingin membuat kesepakatan. Saya pikir itu akan terjadi. Kita akan mendapat panggilan telepon di beberapa titik, dan semuanya akan siap," ujar Trump
"Ini akan menjadi hal yang hebat bagi kita, dunia, dan bagi kemanusiaan," imbuhnya
Sejak berkuasa pada bulan Januari, Trump telah memberlakukan serangkaian tarif pada berbagai negara untuk mengatasi dugaan ketidakseimbangan perdagangan dengan AS.
Donald Trump pada hari Rabu, 9 April 2025, mengatakan bahwa ia akan menaikkan tarif impor Tiongkok hingga 125 persen, dengan alasan "kurangnya rasa hormat" dari Beijing.
"Berdasarkan kurangnya rasa hormat yang telah ditunjukkan Tiongkok kepada Pasar Dunia, dengan ini saya menaikkan Tarif yang dibebankan kepada Tiongkok oleh Amerika Serikat hingga 125%, berlaku segera. Pada suatu saat, mudah-mudahan dalam waktu dekat, Tiongkok akan menyadari bahwa hari-hari menipu AS dan negara-negara lain, tidak lagi berkelanjutan atau dapat diterima," tulisnya di Truth Social.
"Tiongkok ingin membuat kesepakatan. Mereka hanya tidak tahu bagaimana melakukannya...Presiden Xi Jinping adalah orang yang sombong. Mereka tidak tahu bagaimana melakukannya, tetapi mereka akan menemukan jalan keluarnya," tambahnya.
Putaran tarif AS sebelumnya telah mulai berlaku pada hari Rabu, menaikkan bea masuk atas impor Tiongkok hingga 104 persen.
China, yang telah berjanji untuk melawan tindakan tersebut "sampai tuntas", menanggapi bea masuk 104 persen tersebut, dengan mengatakan akan menaikkan tarifnya sendiri atas impor AS dari 34 persen menjadi 84 persen, yang berlaku mulai Kamis.
China juga mengatakan telah mengajukan keluhan kepada Organisasi Perdagangan Dunia (WTO), dengan alasan taktik "intimidasi" oleh pemerintahan Trump.
China, yang sejauh ini telah mengungkap tarif timbal balik setiap kali Presiden AS menaikkan tarif, belum menanggapi kenaikan tarif terbaru tersebut.
Disisi lain, Trump mengumumkan penghentian sementara 90 hari Trump atas pemberlakuan tarif untuk puluhan negara lain – kecuali China. Negara-negara lain yang rencananya akan dikenakan tarif resiprokal lebih tinggi hanya dikenakan tarif dasar sebesar 10 persen.
Halaman Selanjutnya
"Berdasarkan kurangnya rasa hormat yang telah ditunjukkan Tiongkok kepada Pasar Dunia, dengan ini saya menaikkan Tarif yang dibebankan kepada Tiongkok oleh Amerika Serikat hingga 125%, berlaku segera. Pada suatu saat, mudah-mudahan dalam waktu dekat, Tiongkok akan menyadari bahwa hari-hari menipu AS dan negara-negara lain, tidak lagi berkelanjutan atau dapat diterima," tulisnya di Truth Social.