Bogor, VIVA – Isu mengenai kemampuan MPV listrik masih kerap menimbulkan keraguan di tengah masyarakat. Pertanyaan seperti, “Apakah mobil listrik cukup andal untuk melintasi tanjakan?” atau “Bagaimana jika digunakan dengan muatan penuh, termasuk penumpang dan barang bawaan?” sering kali menjadi pertimbangan utama.
Untuk menjawab hal tersebut, VIVA Otomotif melakukan uji langsung terhadap BYD M6 varian Superior 7-Seater belum lama ini, dengan rute perjalanan dari Jakarta menuju kawasan wisata alam Curug Cilember di Puncak, Bogor.
Rute yang ditempuh cukup lengkap yaitu tol, macet, gang sempit, tanjakan curam, dan tikungan berliku. Beban di dalam mobil pun cukup berat seperti empat penumpang dewasa, tiga tas duffle besar, dan dua kotak makanan. Ini bukan sekadar test drive ala brosur, melainkan pengalaman nyata di jalan.
Mode Sport: Penyelamat Saat Menanjak
Setelah keluar tol Jagorawi dan mulai memasuki jalur menanjak menuju Gunung Cilember, VIVA Otomotif aktifkan mode Sport pada BYD M6. Di sinilah performa motor listriknya benar-benar terasa. Tanjakan curam yang dilengkapi kelokan tajam bisa dilalui tanpa ragu, dengan akselerasi yang responsif dan tanpa gejala tersendat, bahkan saat berhenti sejenak di tengah tanjakan karena kemacetan.
Satu fitur yang sangat membantu adalah Auto Hold. Saat berhenti di tanjakan atau menunggu giliran di gang sempit, mobil tetap diam tanpa harus ‘bejek’ rem terus-menerus, membuat pengalaman berkendara jadi jauh lebih nyaman.
Sensor Parkir dan Kamera Belakang Bantu Manuver di Gang Sempit
Saat memasuki jalur kampung yang semakin menyempit sebelum sampai ke Curug, sensor parkir dan kamera belakang BYD M6 terbukti sangat membantu. Sistem ini akurat dan tidak berlebihan dalam memberi peringatan, sehingga manuver di gang kecil jadi lebih mudah dan aman, seolah punya “mata tambahan” di belakang.
Interior Lapang, Meski Tanpa Captain Seat
Varian yang diuji tak dilengkapi captain seat, tapi tetap terasa nyaman untuk empat penumpang. Kursinya empuk dan posisi duduk ergonomis, cocok untuk perjalanan jarak jauh. Fitur panoramic skylight menjadi nilai tambah, terutama bagi anak-anak yang senang melihat langit langsung selama perjalanan.
Dengan semua kursi terpasang, kapasitas bagasi juga cukup luas. Tiga tas duffle dan dua kotak makanan masih muat tanpa mengorbankan kenyamanan tempat duduk.
Soal Baterai: Efisiensi dan Jarak Tempuh
VIVA Otomotif memulai perjalanan dengan kondisi baterai BYD M6 berada di angka 91 persen, yang menurut sistem mampu menempuh jarak hingga 490 kilometer. Menariknya, setibanya di kawasan Curug Cilember, sisa daya baterai masih terbilang cukup banyak. Hal ini didukung oleh karakteristik jalan Puncak yang naik-turun, sehingga sistem regenerative braking dapat bekerja secara optimal.
Bahkan, mobil ini masih sanggup digunakan untuk berkeliling area Cisarua dan kembali ke Jakarta keesokan harinya tanpa perlu pengisian ulang. Sepanjang perjalanan, kekhawatiran akan kehabisan daya atau yang dikenal dengan istilah range anxiety nyaris tidak terasa. Namun, jika memang dibutuhkan, BYD M6 telah mendukung teknologi fast charging, yang memungkinkan pengisian baterai hingga 80 persen hanya dalam waktu sekitar 30 menit.
Halaman Selanjutnya
Saat memasuki jalur kampung yang semakin menyempit sebelum sampai ke Curug, sensor parkir dan kamera belakang BYD M6 terbukti sangat membantu. Sistem ini akurat dan tidak berlebihan dalam memberi peringatan, sehingga manuver di gang kecil jadi lebih mudah dan aman, seolah punya “mata tambahan” di belakang.