Rabu, 16 April 2025 - 16:10 WIB
VIVA – Rusia akan kembalil merayakan Hari Kemenangan (Victory Day) pada 9 Mei 2025 mendatang. Dengan parade militer besar-besaran, rezim Vladimir Putin akan mengundang sejumlah pemimpin negara Uni Eropa (UE) dalam perayaan tersebut.
Hari Kemenangan adalah perayaan yang diselenggarakan setiap tahunnya, untuk memperingati kemenangan Uni Soviet dalam Perang Dunia II melawan Nazi Jerman pimpinan Adolf Hitler.
Akan tetapi, kurang dari sebulan perayaan itu digelar muncul kabar negatif terkait konflik dengan Ukraina yang masih berlangsung.
Menurut laporan yang dilansir VIVA Militer dari Russia Today, Ukraina diklaim berupaya untuk merusak perayaan Hari Kemenangan Rusia.
VIVA Militer: Parade militer Rusia dalam perayaan Hari Kemenangan (Victory Day)
Photo :
- Agence France-Presse (AFP)
Dalam laporan lain yang dikutip VIVA Militer dari Politico, pemerintah Ukraina disebut dengan sengaja memberikan undangan kepada sejumlah delegasi Uni Eropa dalam sebuah pertemuan, yang juga dijadwalkan pada 9 Mei 2025.
Menteri Luar Negeri Ukraina, Andrii Sybiha, menegaskan bahwa acara yang akan digelar itu akan menjadi bukti persatuan negaranya dan anggota Uni Eropa dalam menghadapi agresi Rusia.
Sybiha menyebut bahwa agresi militer Rusia yang sudah berlangsung lebih dari tiga tahun, sebagai invasi terbesar di Eropa sejak berakhirnya Perang Dunia II.
"(Pertemuan Ukraina dan Uni Eropa) menunjukkan persatuan dan tekad kita dalam menghadapi agresi terbesar di Eropa sejak Perang Dunia II," ujar Sybiha.
VIVA Militer: Parade militer Rusia dalam perayaan Hari Kemenangan (Victory Day)
Photo :
- AFP/Dimitar Dilkoff
Gayung bersambut. Menteri Luar Negeri Polandia, Radoslaw Sikorski, memastikan pihaknya akan memenuhi undangan Ukraina dan tidak akan datang ke Kremlin.
"(Pertemuan Ukraina dan Uni Eropa) menunjukkan bahwa Eropa ada di sana, di Ukraina, dan tidak di dekat Putin di Moskow," kata Sikorski.
Halaman Selanjutnya
Sybiha menyebut bahwa agresi militer Rusia yang sudah berlangsung lebih dari tiga tahun, sebagai invasi terbesar di Eropa sejak berakhirnya Perang Dunia II.