Sabtu, 17 Mei 2025 - 16:00 WIB
Jakarta, VIVA – Tim Woodball Indonesia menorehkan prestasi di kancah internasional. Mereka membawa pulang satu medali emas dan dua perak dari Taiwan Open 2025.
Team stroke putri yang diperkuat oleh Siti Masithah, Dwi Tiga Putri, Febriyanti, dan Celsy Silviana berhasil meraih medali emas. Sementara medali perak disumbangkan oleh team stroke putra dan single stroke putri.
Skuad team stroke putra Indonesia diisi oleh Marga Nugraha, Ahris Sumariyanto, Indaka Pia, dan Ahmad Yopi. Sementara di nomor single stroke putri, yang turun mewakili adalah Siti Masithah,
Torehan prestasi ini menjadi bekal penting Woodball Indonesia jelang keikutsertaan di SEA Games 2025 Thailand. Aang Sunadji selaku Ketua Umum Pengurus Besar Perkumpulan Woodball Indonesia (PB IWbA) memberi apresiasi.
“Kami memang berharap bisa membawa pulang dua medali emas, namun satu emas dan dua perak dari Taiwan Open adalah pencapaian yang patut dibanggakan. Ini menjadi refleksi kekuatan kita di tingkat regional dan juga jadi bahan evaluasi untuk melangkah lebih baik menuju SEA Games,” ujar Aang, dikutip dari keterangan resmi yang diterima VIVA, kemarin.
Aang juga menyoroti kondisi lapangan dan cuaca di Taiwan yang cukup menantang, serta adanya perubahan aturan pertandingan dari 12 fairway menjadi 6 per sesi, dan potensi perubahan menjadi 72 fairway di masa mendatang.
Dikatakan Aang, kondisi lapangan dan cuaca di Taiwan cukup menantang bagi para atlet. Lalu ada juga perubahan aturan pertandingan dari 12 fairway menjadi 6 per sesinya. Tak cuma itu, ada potensi juga perubaha menjadi 72 fairway ke depannya.
“Perubahan ini menjadi tantangan tersendiri. Kami akan segera berkoordinasi dengan technical delegate dan federasi internasional (IWBF) agar regulasi ke depan bisa dipastikan lebih awal. Ini penting untuk menentukan pola latihan terbaik bagi para atlet,” tuturnya.
Dari penampilan di ajang ini, Indonesia menunjukkan sebagai negara ASEAN terbaik. Karena satu-satunya kekalahan yang dialami datang dari Taiwan, yang merupakan negara asal woodball.
“Secara hitung-hitungan di atas kertas, kami sangat optimistis. Jika konsistensi ini terjaga, Indonesia punya peluang besar untuk menjadi juara umum woodball SEA Games 2025,” tegas Aang.
Ke depan, Tim Woodball Indonesia akan terus menempa diri melalui berbagai turnamen internasional seperti Malaysia Open, Singapore Open, Thailand Open, Indonesia Open, Asian Cup, hingga Korean Open.
Halaman Selanjutnya
“Perubahan ini menjadi tantangan tersendiri. Kami akan segera berkoordinasi dengan technical delegate dan federasi internasional (IWBF) agar regulasi ke depan bisa dipastikan lebih awal. Ini penting untuk menentukan pola latihan terbaik bagi para atlet,” tuturnya.