Jakarta, VIVA – Menteri Koordinator Bidang Pangan, Zulkifli Hasan, menegaskan bahwa sebagian udang beku asal Indonesia yang ditolak oleh Amerika Serikat (AS) karena terdeteksi mengandung material radioaktif Cesium-137, sebenarnya masih aman untuk dikonsumsi.
Menurut Zulhas, kandungan radioaktif pada sejumlah udang yang dikembalikan masih berada jauh di bawah ambang batas yang ditetapkan pemerintah Indonesia. Ia mencontohkan, dari pemeriksaan yang dilakukan, terdapat udang dengan kadar Cs-137 hanya sekitar 68, sementara ambang batas maksimal yang diperbolehkan adalah 500.
“Kandungannya sangat minimum, hanya 68. Jadi silakan dimakan, karena ambang batas kita 500,” ujar Zulhas kepada awak media usai Rapat Koordinasi di Graha Mandiri, Selasa 30 September 2025.
Namun, ia menegaskan bahwa produk udang yang kadar radioaktifnya melebihi ambang batas tidak akan beredar di dalam negeri, melainkan langsung dimusnahkan untuk memastikan keamanan pangan masyarakat.
Respons Keras dari Tere Liye
Pernyataan Zulhas tersebut sontak menjadi sorotan di media sosial. Salah satu kritik datang dari penulis populer, Tere Liye. Melalui unggahannya, ia menantang sang menteri untuk memberikan contoh langsung dengan mengonsumsi udang yang disebut masih aman itu.
“Bapak sih kebanyakan ngomong. Coba contohkan, ambil itu udang dari kontainernya, masak, lalu makan. Habiskan seluruh udang yang dibalikin sama negara lain itu. Ajak istri, anak, mantu, cucu-cucu bapak makan. Contohkan beberapa minggu. Suapin cucu bapak dengan udang itu,” tulis Tere Liye, dikutip Rabu, 1 Oktober 2025.
Tak berhenti di situ, ia juga meminta Zulhas memberikan udang tersebut kepada pejabat lain. “Kalau belum habis, ajak juga sirkel bapak yang suka joget-joget itu makan. Kan katanya aman, masih di bawah ambang batas,” tambahnya.
Penulis novel Negeri Para Bedebah, Tere Liye
Sebagai informasi, isu ini mencuat setelah Badan Pengawas Obat dan Makanan Amerika Serikat (FDA) mengumumkan penarikan produk udang beku asal Indonesia pada 19 Agustus 2025. Produk tersebut diketahui menggunakan merek Great Value dan dipasarkan melalui jaringan ritel besar Walmart.
Pengumuman ini segera menimbulkan sorotan, terutama karena menyangkut keamanan pangan ekspor Indonesia di pasar internasional. Selain memicu kekhawatiran di dalam negeri, kasus ini juga berdampak pada kepercayaan investor terhadap industri perikanan.
Halaman Selanjutnya
“Bapak sih kebanyakan ngomong. Coba contohkan, ambil itu udang dari kontainernya, masak, lalu makan. Habiskan seluruh udang yang dibalikin sama negara lain itu. Ajak istri, anak, mantu, cucu-cucu bapak makan. Contohkan beberapa minggu. Suapin cucu bapak dengan udang itu,” tulis Tere Liye, dikutip Rabu, 1 Oktober 2025.

3 weeks ago
12









