VIVA – Membeli laptop murah sering jadi pilihan bagi kamu yang punya bujet terbatas, terutama pelajar, mahasiswa, atau pekerja yang baru mulai karier.
Tapi, jangan asal pilih hanya karena tergiur harga. Banyak kasus di mana pengguna akhirnya kecewa karena performa laptop tidak sesuai ekspektasi, cepat rusak, atau bahkan tidak mendukung kebutuhan kerja harian.
Sayangnya, ada banyak kesalahan umum yang sering diabaikan saat membeli laptop murah. Akibatnya, kamu justru harus mengeluarkan biaya tambahan untuk upgrade, perbaikan, bahkan membeli laptop baru. Supaya nggak menyesal di kemudian hari, yuk simak tujuh kesalahan paling sering terjadi saat beli laptop murah berikut ini.
1. Tidak Memperhatikan Spesifikasi Prosesor
Banyak yang tergiur laptop murah tanpa memperhatikan jenis dan generasi prosesor. Padahal, prosesor adalah otak utama laptop. Laptop dengan prosesor jadul seperti Intel Celeron atau generasi lama dari Intel Core i3 bisa jadi sangat lambat untuk tugas multitasking. Pastikan kamu mengecek minimal prosesor generasi ke-10 untuk Intel atau Ryzen 3/5 generasi terbaru untuk AMD.
2. RAM Terlalu Kecil
Laptop dengan RAM 4GB memang bisa menjalankan sistem operasi, tapi akan sangat terbatas untuk membuka banyak aplikasi sekaligus. RAM kecil bikin kinerja laptop melambat, apalagi jika kamu sering membuka browser dengan banyak tab. Idealnya, cari laptop dengan RAM 8GB atau setidaknya pastikan laptop punya slot tambahan untuk upgrade.
3. Mengabaikan Jenis Penyimpanan
Masih banyak laptop murah yang menggunakan HDD dibanding SSD. Padahal, SSD jauh lebih cepat untuk booting dan membuka aplikasi. Kalau kamu menginginkan pengalaman pemakaian yang responsif, pilih laptop dengan SSD minimal 256GB. Jangan tergiur kapasitas besar jika jenisnya masih HDD.
4. Tidak Mengecek Resolusi dan Kualitas Layar
Laptop murah sering datang dengan layar beresolusi rendah atau kualitas warna yang buruk. Ini penting banget kalau kamu sering menatap layar berjam-jam untuk kerja atau belajar. Resolusi minimal Full HD (1920x1080) sangat disarankan agar mata nggak cepat lelah.
5. Melewatkan Konektivitas dan Port yang Dibutuhkan
Jangan sampai kamu baru sadar laptop kamu nggak punya port HDMI, USB-C, atau slot microSD setelah dibeli. Kebutuhan konektivitas penting tergantung aktivitas kamu. Selalu periksa ketersediaan port agar nggak perlu beli dongle tambahan.
6. Tidak Mengecek Daya Tahan Baterai
Laptop murah sering punya baterai yang lemah atau cepat habis. Kalau kamu sering kerja mobile, ini bisa jadi masalah besar. Baca review atau tanyakan estimasi daya tahan baterai ke penjual. Pilih yang minimal tahan 6 jam untuk pemakaian standar.
7. Membeli dari Toko atau Penjual Tidak Terpercaya
Harga murah kadang datang dengan risiko tinggi. Banyak kasus laptop refurbished atau rekondisi dijual tanpa penjelasan jelas. Selalu beli dari toko resmi, marketplace tepercaya, atau penjual yang punya rating baik. Jangan tergoda harga miring tanpa garansi jelas.
Halaman Selanjutnya
3. Mengabaikan Jenis Penyimpanan