Ancara Logistics Bukukan Laba Bersih Rp 300 Miliar di Sepanjang 2024

9 hours ago 1

Jumat, 9 Mei 2025 - 18:33 WIB

Jakarta, VIVA – Emiten Jasa Logistik Pertambangan Grup Bakrie, PT Ancara Logistics Indonesia Tbk (ALII), melaporkan pendapatan sebesar Rp 921 miliar di sepanjang tahun 2024.

Direktur Utama ALII, Faisal Mohamad Nur menjelaskan, meskipun pendapatan 2024 turun 1 persen dibandingkan tahun sebelumnya, namun laba bruto tercatat naik 6 persen mencapai Rp 401 juta.

"Di sini kita mengalami penurunan pendapatan, tapi kita berhasil melakukan better cost management dan efisiensi di sana sini," kata Faisal dalam paparan publik di Bakrie Tower, kawasan Epicentrum Kuningan, Jakarta Selatan, Jumat, 9 Mei 2025.

Sehingga, Dia menekankan bahwa laba bruto ALII masih tetap terjaga, bahkan peningkatannya lebih besar dibandingkan penurunan pendapatan. Hal itu pun dibarengi dengan peningkatan laba bersih sebesar 64 persen mencapai Rp 300 miliar di sepanjang tahun lalu.

[dok. Jajaran Direksi PT Ancara Logistics Indonesia Tbk, saat menggelar Public Expose di Bakrie Tower, Jakarta Selatan, Senin, 24 Juni 2024]

Photo :

  • VIVA.co.id/Mohammad Yudha Prasetya

"Kemudian Laba neto itu meningkat 64 persen menjadi Rp 300 miliar. Ini salah satu dampak dari dua upaya transformasi yang kita lakukan," ujarnya.

Faisal merinci, kedua transformasi yang dilakukan perseroan yang pertama adalah IPO, di mana dana hasil IPO itu digunakan untuk melakukan pelunasan sebagian utang pada lender di luar negeri melalui anak perusahaan PT Mahakam Coal Terminal (MCT).

Kemudian yang kedua adalah restrukturasi keuangan, yang membuat perseroan berhasil melakukan saving di interest expense atau financial expenses, serta forex exposure yang membuat forex loss menjadi lebih kecil.

Capaian lainnya dilaporkan Faisal adalah terkait soal EBITDA, yang meningkat sebesar 10 persen menjadi Rp 385 miliar dibandingkan tahun 2023.

Ilustrasi industri logistik

Photo :

  • eolaspecialtyfoods.com

Kemudian dari sisi financial position, total aset dilaporkan meningkat cukup pesat sebesar 34 persen menjadi Rp 2,57 triliun. Dari sisi liabilitas tercatat menurun 41 persen menjadi Rp 760 miliar, dan capex yang juga menurun 65 persen menjadi Rp 134 miliar. 

"Nampaknya ekuitas kita naik cukup signifikan sebesar 186 persen menjadi 1,8 triliun. Jadi kalau kita bicara di sisi posisi keuangan, kita punya rasio-rasio cukup baik, seperti misalnya current ratio-nya," ujarnya.

Halaman Selanjutnya

Kemudian yang kedua adalah restrukturasi keuangan, yang membuat perseroan berhasil melakukan saving di interest expense atau financial expenses, serta forex exposure yang membuat forex loss menjadi lebih kecil.

Halaman Selanjutnya

Read Entire Article
Sindikasi | Jateng | Apps |