Jakarta, VIVA – Ketua Umum Kadin Indonesia, Anindya Bakrie, buka-bukaan soal alasan Kadin memasukkan program pelatihan Pekerja Migran Indonesia (PMI), sebagai salah satu dari empat quick win Kadin yang prototipe-nya akan dibuat sebelum 17 Agustus 2025.
Dia pun menjelaskan tiga alasan, yang pertama yakni bahwa pekerja migran bukan serta-merta pekerja domestik (asisten rumah tangga) semata, melainkan juga termasuk para pekerja profesional dan skillful.
"Seperti tentunya suster, pelayan restoran, hotel, tapi juga pekerja profesional seperti bankir dan juga insinyur," kata Anindya dikutip dari unggahan Instagram @anindyabakrie, Senin, 19 Mei 2025.
Karenanya, apabila jumlah pekerja migran itu bisa diperbanyak melalui upaya Kadin melakukan pelatihan profesional terhadap mereka, maka dipastikan bahwa hal itu akan turut menciptakan banyak lapangan kerja.
Terlebih, Anindya mengakui bahwa sejumlah posisi pekerjaan di berbagai negara yang tenaga kerjanya sangat dibutuhkan, totalnya bisa mencapai hingga satu juta lebih lowongan.
[tangkapan layar Instagram @anindyabakrie]
Photo :
- VIVA.co.id/Mohammad Yudha Prasetya
"Sehingga kalau kita melatih (pekerja migran) sebanyak mungkin, ini bisa menciptakan lapangan kerja. Dan kita juga melihat ada lebih dari satu juta posisi yang dibutuhkan dan diminta, dari negara-negara lain yang bersahabat dengan Indonesia. Jadi jumlahnya tidak kecil," ujarnya.
Kemudian yang kedua, hasil dari program pelatihan para pekerja migran ini juga bisa membawa devisa yang lebih besar buat Indonesia. Sebab, dari jumlah 5 juta pekerja migran saat ini yang 80 persennya masih didominasi oleh pekerja domestik, penerimaan devisa bagi negara totalnya sudah mencapai angka Rp 225 triliun.
Karenanya, Anindya mengaku optimis bahwa apabila pelatihan bagi para pekerja migran oleh Kadin ini benar-benar bisa mendongkrak jumlah PMI profesional untuk bekerja di berbagai negara, maka penerimaan devisa bagi kas negara tentunya juga akan lebih besar lagi.
[Ketua Umum Kadin Indonesia, Anindya Bakrie, usai meresmikan Kantor Pusat Konsultasi dan Pendampingan Satgas Makan Bergizi Gratis (MBG) Gotong Royong Kadin, di Gedung Tempo Scan Tower kawasan Kuningan, Jakarta Selatan, Selasa, 13 Mei 2025]
Photo :
- VIVA.co.id/Mohammad Yudha Prasetya
"Dan yang ketiga, yang paling penting, ini adalah salah satu cikal bakal untuk menciptakan Indonesia emas. Karena dengan bonus demografi, kita bisa mempunyai tenaga kerja yang skillful, tapi juga berpengalaman," kata Anindya.
"Karena sebelumnya mereka sudah merantau dulu ke luar negeri, lalu balik ke Indonesia, dan itu adalah harapan kita. Inilah alasan pelatihan pekerja migran menjadi salah satu quick win Kadin Indonesia," ujarnya.
Halaman Selanjutnya
Kemudian yang kedua, hasil dari program pelatihan para pekerja migran ini juga bisa membawa devisa yang lebih besar buat Indonesia. Sebab, dari jumlah 5 juta pekerja migran saat ini yang 80 persennya masih didominasi oleh pekerja domestik, penerimaan devisa bagi negara totalnya sudah mencapai angka Rp 225 triliun.