Berbaju Loreng, Anggota Banser Klaim Ormasnya Lebih Tua dari TNI

5 hours ago 2

Kamis, 15 Mei 2025 - 10:02 WIB

VIVA – Jagat maya kembali dihebohkan dengan pernyataan mengejutkan dari seorang anggota Barisan Ansor Serbaguna (Banser) yang mengatakan bahwa Banser mengenakan baju loreng karena berdiri lebih dahulu dibanding TNI

Pernyataan ini mencuat di tengah maraknya ormas-ormas berbaju loreng ala TNI berkedok premanisme yang meresahkan masyarakat. Terkait fenomena ini, aparat keamanan gencar melakukan razia dan penertiban premanisme berkedok ormas dalam rangka memulihkan keamanan masyarakat.  

Dalam video viral berdurasi kurang dari satu menit itu seperti diunggah akun Instagram @komentar netizen62 official, pria berbaju loreng khas Banser itu awalnya menjawab pertanyaan 'Kenapa Banser pakai doreng, bukannya doreng hanya milik TNI?'

Anggota Banser NU dan TNI berfoto bersama usai Apel Nusantara Bersatu di Malang, Jawa Timur

Photo :

  • VIVA.co.id/Nur Faishal

 "Saya bantu jawab ya. Jadi doreng itu Banser sudah punya sejak dahulu kala. Umur Banser dan TNI itu beda. Banser lebih tua dari TNI," ucapnya

"Jadi bisa dikatakan TNI itu adiknya Banser. Jadi sebelum TNI ada Banser sudah berjuang lebih dulu," imbuhnya

Namun demikian, pria tersebut menegaskan bahwa TNI dan Banser memiliki tugas yang sama-sama mulia, yakni membentengi Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). 

Sontak pernyataan ini menuai beragam reaksi dari netizen. Beberapa mendukung klaim tersebut dengan mengutip sejarah awal berdirinya GP Ansor dan keterlibatan santri dalam perjuangan kemerdekaan. Namun, tak sedikit pula yang meragukan dan bahkan mengecam klaim tersebut, menilai itu sebagai bentuk provokasi sejarah yang tak berdasar.

"Jangan samakan organisasi sipil dengan militer negara!" tulis seorang netizen.

"Sebelum ngegas, pelajari dulu sejarah TNI dan BKR pasca kemerdekaan," tambah yang lain.

Sejarah Banser NU

Dikutip laman NU, Banser merupakan satuan khusus di bawah Gerakan Pemuda Ansor yang secara resmi terbentuk pada tahun 1962, meskipun cikal bakal gerakan kepemudaan NU (GP Ansor) sudah ada sejak era 1930-an. 

Menurut sumber lain, Banser diyakini sudah ada jauh sebelum tahun 1960-an. Dalam Kongres Ke-2 pada 1937 di Malang, Jawa Timur, Gerakan Pemuda Ansor, atau ANU (Ansor Nahdlatul Ulama) namanya saat itu, mengembangkan sebuah organisasi gerakan kepanduan yang disebut Barisan Ansor Nahdlatul Ulama (BANU). 

Keberadaan BANU memperoleh lampu hijau dengan adanya pengakuan NU pada Muktamar Ke-14 di Magelang, Jawa Tengah. Pada Muktamar NU ke-15 di Surabaya, NU bahkan mengesahkan AD/ART BANU, seragam, mars resmi Al-Iqdam, atribut-atribut, serta diperbolehkan memainkan terompet dan genderang.  Diyakini bahwa BANU inilah yang menjadi cikal-bakal Banser NU yang dikenal sekarang. 

Pendirian BANU merupakan respons terhadap kemunculan organisasi-organisasi kepanduan saat itu. Sifatnya yang menitikberatkan pada aspek kebangsaan dan pembelaan tanah air juga memperlihatkan respons nasionalisme NU.  

Lebih jauh dari itu, peran santri dan laskar-laskar rakyat dalam perjuangan fisik kemerdekaan tidak bisa dipungkiri dan tercatat dalam berbagai dokumen sejarah, termasuk dalam peristiwa heroik seperti Resolusi Jihad dan Pertempuran 10 November 1945 di Surabaya.   

Sementara TNI berakar dari BKR (Badan Keamanan Rakyat) yang dibentuk pada 23 Agustus 1945, dan secara resmi menjadi TNI atau ABRI pada 5 Oktober 1945.
 

Halaman Selanjutnya

Sontak pernyataan ini menuai beragam reaksi dari netizen. Beberapa mendukung klaim tersebut dengan mengutip sejarah awal berdirinya GP Ansor dan keterlibatan santri dalam perjuangan kemerdekaan. Namun, tak sedikit pula yang meragukan dan bahkan mengecam klaim tersebut, menilai itu sebagai bentuk provokasi sejarah yang tak berdasar.

Halaman Selanjutnya

Read Entire Article
Sindikasi | Jateng | Apps |