BREAKING NEWS: Balas Trump, China Naikkan Tarif jadi 84 Persen untuk Produk AS

1 week ago 12

Rabu, 9 April 2025 - 20:51 WIB

Beijing, VIVA – China mengumumkan tarif balasan sebesar 84 persen untuk impor barang-barang Amerika Serikat (AS). Sikap China yang membalas AS membuat perang dagang makin memanas!

Tarif balasan dari Beijing itu menyamai tarif tambahan yang diberlakukan Presiden AS Donald Trump. China dan AS saat ini merupakan dua ekonomi terbesar di dunia.

Melansir dari CNN Internasional, tarif yang digaungkan Trump mulai berlaku menyeluruh pada Rabu. China jadi negara yang paling terpukul dengan pungutan tarif sebesar 104 persen atas produk-produk barangnya.

Kedua negara sudah terlibat dalam perang dagang. Beijing menentang keras tarif baru yang diberlakukan oleh Washington.

"Peningkatan tarif AS terhadap Tiongkok adalah kesalahan besar. Sangat melanggar hak dan kepentingan sah Tiongkok. Dan, sangat merusak sistem perdagangan multilateral yang berdasarkan aturan," demikian pernyataan Komisi Tarif Dewan Negara China.

Sikap China diambil setelah berulang kali memperingatkan bahwa mereka akan berjuang sampai akhir jika AS terus memberlakukan tarif lebih lanjut.

Ilustrasi Donald Trump dan kebijakan tarif mobil impor

Pengenaan tarif tambahan yang diumumkan Trump terhadap impor China awalnya ditetapkan sebesar 34 persen.

Namun, Trump menambahkan 50 persen lagi setelah Beijing menolak. Sebelum putaran eskalasi terbaru, Trump malah mengenakan tarif 20 persen terhadap China sejak ia kembali ke Gedung Putih.

Selain peningkatan pungutan, Kementerian Perdagangan China memberlakukan kontrol ekspor pada 12 perusahaan Amerika. Selain itu, melarang perusahaan China memasok barang-barang dengan fungsi ganda yang memiliki aplikasi militer dan sipil.

Kementerian Perdagangan China juga menambahkan enam perusahaan AS lagi ke dalam daftar entitas yang tak dapat diandalkan. Lalu, melarang mereka berdagang atau melakukan investasi baru di China, dan mengajukan keluhan kepada Organisasi Perdagangan Dunia atas tarif AS terbaru.

Sementara, Menteri Keuangan AS Scott Bessent mengabaikan aksi balasan China. Ia malah menyayangkan sikap China yang tak ingin datang dan merundingkan kesepakatan tarif.

Ia menyebut China sebagai pelanggar terburuk dalam sistem perdagangan internasional.

"Mereka memiliki ekonomi yang paling tidak seimbang dalam sejarah dunia modern. Dan, saya dapat memberi tahu Anda bahwa eskalasi ini merugikan mereka. Mereka adalah negara surplus," kata Bessent.

Halaman Selanjutnya

Namun, Trump menambahkan 50 persen lagi setelah Beijing menolak. Sebelum putaran eskalasi terbaru, Trump malah mengenakan tarif 20 persen terhadap China sejak ia kembali ke Gedung Putih.

Halaman Selanjutnya

Read Entire Article
Sindikasi | Jateng | Apps |