Jakarta, VIVA – Bursa Asia-Pasifik merosot tajam pada pembukaan perdagangan Senin, 13 Oktober 2025. Koreksi dipicu ketegangan antara ekonomi terbesar dunia, Amerika Serikat (AS) dan Tiongkok atau China, akibat saling tuduh terkait perang dagang.
Pada Minggu, 12 Oktober 2025, pemerintah Tiongkok menegaskan tidak takut menghadapi perang dagang. Pernyataan ini menyusul kebijakan AS setelah Presiden Donald Trump berjanji untuk mengenakan tarif impor balasan baru yang lebih berat terhadap barang-barang asal negeri Tirai Bambu itu.
Juru bicara Kementerian Perdagangan Tiongkok menuduh AS menerapkan standar ganda. Kebijakan pemerintah Tiongkok mengindikasikan untuk mendorong konsesi yang lebih besar dari AS, menurut Goldman Sachs dalam sebuah catatannya.
Trump mengenakan tarif impor tambahan 100 persen menyusul kebijakam Tiongkok memberlakukan kontrol ekspor baru pada mineral tanah jarang. Dalam unggahan di Truth Social, ia mengisyaratkan kepada para investor tidak akan menindaklanjuti ancamannya untuk mengenakan kenaikan tarif impor besar-besaran terhadap Tiongkok
Presiden AS Donald Trump dengan Presiden China Xi Jinping.
"Jangan khawatir tentang Tiongkok, semuanya akan baik-baik saja! Presiden Xi yang sangat dihormati baru saja mengalami masa sulit. Beliau tidak menginginkan Depresi melanda negaranya, begitu pula say. AS ingin membantu Tiongkok, bukan menyakitinya," tulis Trump dikutip dari CNBC Internasional pada Senin, 13 Oktober 2025.
Di Korea Selatan, indeks Kospi anjlok 2,35 persen. Indeks Kosdaq yang terdiri dari saham-saham berkapitalisasi kecil amblas 2,24 persen.
Indeks ASX/S&P 200 Australia melemah 0,68 persen. Kontrak Berjangka untuk Indeks Hang Seng Hong Kong juga bergerak lebih rendah, ke level 24.968 dari posisi sebelumnya di area 26.290,32. Bursa Jepang tutup karena hari libur.
Perang dagang AS dengan China yang kembali menyeruak sontak menyebabkan saham jatuh. Penurunan mengakibatkan nilai pasar hilang sebesar US$2 triliun akibat aksi jual para investor.
Indeks Dow Jones Industrial Average turun 878,82 poin, atau 1,9 persen menjadi 45.479,60. Nasdaq Composite merosot 3,56 persen ke level 22.204,43.
Indeks S&P 500 ambrol 2,71 persen ke area 6.552,51. Koreksi ketiga indeks acuan merupakan terparah sejak 10 April 2025.
Dibuka Melemah, IHSG Masih Dibayangi Koreksi Meski Bursa Asia Lanjutkan Rally
IHSG dibuka melemah 12 poin atau 0,15 persen di level 8.238 pada pembukaan perdagangan Jumat, 10 Oktober 2025.
VIVA.co.id
10 Oktober 2025