Jakarta, VIVA - Bursa Asia merosot tajam pada pembukaan perdagangan Senin, 19 Mei 2025. Para investor masih menunggu serangkaian data ekonomi dari seluruh kawasan sembari menelaah penurunan peringkat kredit Amerika Serikat (AS) oleh Moody’s.
Tiongkok dijadwalkan merilis serangkaian data ekonomi untuk bulan April, termasuk harga perumahan dan produksi industri. Sementara itu, Thailand akan melaporkan PDB kuartal I-2025 hari ini, Senin, 19 Mei 2025. Di hari yang sama, bank sentral Australi akan memulai pertemuan hari keduanya.
Dikutip dari CNBC Internasional, indeks Nikkei 225 merosot 0,54 persen saat pembukaan pasar. Indeks Topix melemah 0,36 persen.
Di Korea Selatan, indeks Kospi terkoreksi sebanyak 0,47 persen. Indeks Kosdaq yang terdiri dari emiten saham berkapitalisasi kecil anjlok 0,77 persen.
Indeks S&P/ASX 200 turun tipis sebesar 0,15 persen. Indeks Hang Seng Hong Kong turut membukukan hasil negatif di awal sesi, yakni turun dari 23.345,05 menjadi 23.270.
Pada Jumat, 16 Mei, 2025, Moody’s Ratings menurunkan peringkat kredit AS satu tingkat dari Aaa ke Aa1. Lembaga pemeringatan menilai meningkatnya tantangan dalam mendanai defisit anggaran federal dan biaya pembiayaan kembali utang dalam lingkungan suku bunga tinggi.
Sebelum Moody’s, sejumlah lembaga pemeringkatan lain juga kompak menurunkan peringkat kredit AS. S&P mengambil langkah pertama pada tahun 2011 lalu Fitch mengikutinya pada tahun 2023, keduanya menurunkan peringkat AS menjadi AA+.
Direktur Pelaksana Tim Strategi Investasi OCBC, Vasu Menon, mengatakan degradasi peringkat kredit AS yang dilakukan Moody’s minim menyebabkan aksi jual besar-besaran di pasar saham dan obligasi AS. Tidak seperti yang terlihat saat penurunan peringkat tahun 2011 dan 2023.
“Namun hal ini memperkuat kekhawatiran mengenai defisit anggaran dan utang AS yang terus meningkat. Namun, ini bukanlah hal baru bahkan telah dibahas secara luas selama beberapa bulan bahkan tahun terakhir," imbuh Menon.
Ketiga indeks utama ditutup bervariasi pada penutupan perdagangan Jumat, 16 Mei 2025. S&P 500 untuk sesi kelima sekaligus membukukan kenaikan mingguan yang tajam terdorong sikap investor yang cenderung mengabaikan rilis data sentimen konsumen yang mengecewakan dan kekhawatiran inflasi yang terus berlanjut.
Indeks pasar umum naik 0,70 persen dan ditutup pada level 5.958,38. Nasdaq Composite melesat 0,52 persen menjadi 19.211,10.
Indeks Dow Jones Industrial Average mencetak kenaikan sebesar 331,99 poin atau 0,78 persen dan ditutup pada 42.654,74. Kenaikan tersebut menopang indeks sarat saham teknologi masuk ke wilayah positif untuk tahun 2025.
Halaman Selanjutnya
Sebelum Moody’s, sejumlah lembaga pemeringkatan lain juga kompak menurunkan peringkat kredit AS. S&P mengambil langkah pertama pada tahun 2011 lalu Fitch mengikutinya pada tahun 2023, keduanya menurunkan peringkat AS menjadi AA+.