Cara Mengetahui HP Masih Baru atau Rekondisi, Jangan Sampai Ketipu

6 hours ago 1

Jakarta, VIVA – Di era digital seperti sekarang, pembelian handphone tidak hanya dilakukan secara langsung di toko fisik, tetapi juga melalui berbagai platform daring. Sayangnya, semakin maraknya jual beli online juga diiringi dengan meningkatnya risiko penipuan. 

Salah satunya adalah praktik penjualan HP rekondisi atau refurbish yang diklaim sebagai barang baru. Jika tidak hati-hati, konsumen bisa tertipu dan membeli HP yang secara tampilan terlihat baru, padahal sebenarnya bekas dan sudah diperbaiki.

HP rekondisi bukan berarti buruk, namun tetap saja berbeda dari HP baru pabrik (brand new). HP rekondisi biasanya sudah pernah dipakai, kemudian diperbaiki dan dikemas ulang.

Masalahnya, oknum nakal kerap menyamarkan produk ini agar terlihat seperti baru dan menjualnya dengan harga tinggi. Oleh karena itu, penting bagi konsumen untuk mengetahui ciri-ciri HP baru dan rekondisi agar bisa mengambil keputusan yang tepat sebelum membeli.

Berikut ini adalah beberapa cara mengenali apakah sebuah HP masih benar-benar baru atau sudah rekondisi:

1. Cek Segel dan Kemasan Produk

HP baru dari pabrik selalu dikemas dengan segel asli yang masih utuh dan belum pernah dibuka. Segel ini biasanya berupa stiker hologram resmi dari produsen. 

Jika segel terlihat sobek, tidak simetris, atau menggunakan stiker biasa, ada kemungkinan HP tersebut pernah dibuka dan bukan barang baru.

Selain itu, perhatikan juga dus atau kotak HP. Produk baru biasanya memiliki kotak yang rapi, tanpa lecet, dengan cetakan yang jelas dan tajam. 

HP rekondisi kadang menggunakan kotak polos atau kotak pengganti yang kualitasnya di bawah standar.

2. Periksa IMEI dan Kesesuaiannya

Setiap HP memiliki nomor IMEI (International Mobile Equipment Identity) yang unik. IMEI bisa dicek dengan mengetik *#06# pada dial pad. 

Cocokkan nomor tersebut dengan yang tertera di kotak HP, stiker di belakang bodi (jika ada), dan informasi IMEI pada menu “About Phone” di pengaturan.

Jika IMEI tidak cocok atau tidak terdaftar di situs resmi seperti imei.kemenperin.go.id, maka besar kemungkinan HP tersebut adalah barang rekondisi, black market, atau replika.

3. Perhatikan Aksesori Bawaan

HP baru biasanya dilengkapi dengan aksesori original seperti charger, kabel data, earphone (jika disertakan), dan buku panduan. Semuanya tertata rapi di dalam kotak dan dibungkus plastik segel. 

HP rekondisi kadang disertai aksesori tiruan, bahkan ada yang tidak menyertakan aksesori sama sekali.

Cara membedakannya bisa dengan memeriksa kualitas fisik aksesori. Kabel asli biasanya terasa lebih berat dan kuat, sedangkan charger KW ringan dan cepat panas saat digunakan.

4. Performa dan Kondisi Fisik HP

Cobalah nyalakan HP dan uji performanya. HP baru akan memberikan pengalaman pertama kali saat booting, seperti munculnya setup awal dan tidak ada data sama sekali. 

Sebaliknya, HP rekondisi bisa saja langsung masuk ke menu utama karena sudah diinstal ulang.

Perhatikan juga kondisi fisik: apakah ada baret halus di bodi, celah tak sempurna, atau layar yang kurang responsif. HP baru seharusnya bebas dari semua itu. Bahkan, layar HP baru biasanya masih dilapisi pelindung plastik pabrik yang rapi.

5. Gunakan Aplikasi Pendeteksi

Ada beberapa aplikasi pihak ketiga yang dapat membantu menguji keaslian HP, seperti:

Phone INFO Samsung (khusus Samsung): Menampilkan informasi asli dari perangkat termasuk status produksi, rekondisi, hingga firmware.

CPU-Z atau AIDA64: Mengecek spesifikasi internal dan mencocokkannya dengan klaim produk.

AccuBattery: Mengukur kapasitas baterai sesungguhnya. Baterai rekondisi biasanya tidak akan menampilkan kapasitas maksimum yang sesuai standar.

6. Waspada Harga Terlalu Murah

Jika harga yang ditawarkan jauh lebih murah dari harga resmi di pasaran, maka Anda patut curiga. HP baru umumnya memiliki harga standar di semua toko resmi. 

Potongan harga memang bisa terjadi, namun tidak sampai terlalu drastis. HP rekondisi sering dipasarkan dengan iming-iming "diskon besar" untuk mengelabui pembeli.

7. Beli di Toko Resmi atau Distributor Terpercaya

Langkah pencegahan paling efektif adalah membeli HP hanya dari toko resmi, e-commerce terpercaya, atau distributor yang telah bersertifikat. Hindari membeli dari penjual individu yang tidak bisa menunjukkan bukti pembelian resmi atau tidak memberikan garansi.

Halaman Selanjutnya

Jika segel terlihat sobek, tidak simetris, atau menggunakan stiker biasa, ada kemungkinan HP tersebut pernah dibuka dan bukan barang baru.

Halaman Selanjutnya

Read Entire Article
Sindikasi | Jateng | Apps |