Jakarta, VIVA – Google Maps dibuat untuk mempermudah pengguna android, iOS atau perangkat lainnya saat mengendarai kendaraan untuk berpindah tempat, terutama mereka yang tidak mengetahui lokasi tujuannya.
Aplikasi penunjuk arah tersebut terhubung dengan jaringan internet melalui satelit. Layanan peta digital itu menyediakan informasi tentang lokasi, perencanaan rute, dan kondisi lalu lintas.
Terlepas dari semua fitur yang dimilikinya, tidak semua rute jalan yang ditunjukkan benar. Sudah banyak dosa Google Maps yang membuat penggunanya nyasar, hingga tewas akibat informasi yang diberikan tidak akurat.
Pengguna kendaraan biasanya tersesat akibat rute yang diarahkan teknologi tersebut karena lemahnya jaringan internet, atau ketika aplikasi itu memberikan rute alternatif saat kondisi lalu lintas utama macet dan memakan waktu tempuh lebih lama.
Mobil BMW terjun bebas dari jalan tol Gresik
Terbaru yang menjadi sorotan adalah kasus kecelakaan mobil BMW terjun bebas dari jalan Tol Krian-Bunder Gresik. Sedan berwarna hitam dengan pelat nomor P 0805 INI terjun dari ketinggian 10 meter di ruas jalan tol yang belum selesai dibangun di KM 27 Tol KLBM Dr. Wahidin Kebomas, Gresik, Sabtu 5 April 2025 malam.
Kecelakaan tunggal itu berawal saat mobil memasuki ruas tol yang belum selesai dibangun atau tersambung karena mengikuti arahan Google Maps. Ruas tol yang belum tersambung itu sebetulnya sudah ditutup dengan water barrier beton.
AKP Rizki Julianda, Kasatlantas Polres Gresik pada awak media mengatakan, jika kecelakaan terjadi saat mobil melaju dari arah selatan ke utara arah exit tol Bunder. Tidak ada korban jiwa dalam kecelakaan tersebut, dua penumpang di dalam mobil mengalami luka ringan dan sudah ditangani pihak rumah sakit.
Nyasar masuk sawah hingga perkebunan
Kasus pengemudi dibuat nyasar hingga terjadi kecelakaan akibat mengikuti navigasi besutan Amerika Serikat itu bukan pertama kalinya. Baru-baru ini rombongan mobil yang diduga sedang melakukan perjalanan mudik dibuat nyasar.
Seperti yang terlihat dari unggahan video Tiktok @mamiazka9. Karena kondisi macet salah satu pengguna mobil sepertinya mengikuti saran aplikasi tersebut untuk melewati jalan alternatif agar memangkas waktu tempuhnya.
Namun siapa sangka pengendara lain yang ada di belakangnya mengikutinya. Alhasil ada beberapa mobil yang nyasar masuk ke area pematang sawah, atau perkebunan dengan permukaan jalan yang masih tanah.
"Menghindari macet, korban google maps jadi masuk sawah,” tulis narasi video tersebut.
Di tempat terpisah ada juga pengendara yang dibuat nyasar memasuki area perkebunan. Melalui unggahan video Tiktok @arekkene96, Kijang Innova berwarna hitam tersebut masuk ke dalam hutan yang ternyata kebun jeruk. Salah satu kejanggalannya, karena jalanan yang dilalui tidak cukup untuk mobil.
Pengemudi yang berasal dari Singosari, Kabupaten Malang tersebut bisa masuk kebun jeruk karena diarahkan Google Maps. Padahal tujuannya jalan-jalan dengan mengunjungi tempat wisata Batu Night Spectacular, Kota Batu.
"Singosari mau ke BNS. Korban maps, itu mobilnya mau kita evakuasi," ujar seorang pria dalam video tersebut, diduga warga setempat yang membantu untuk mengelurkan mobil dari kebun.
Berdasakan komentar warganet dalam video tersebut, kejadian itu diduga bukan pertama kali, karena sebelumnya sudah ada yang mengalami hal serupa. Di bawa nyasar Google maps dari Singosari menuju Kota Batu.
Kecelakaan hingga tewas
Kecelakaan mobil akibat google maps
Bahkan di luar Indonesia, pernah ada tuntutan kepada Google akibat aplikasi penunjuk arah itu menewaskan seseorang di Amerika Serikat.
Melansir The New York Times, seorang pria bernama Philip Paxson harus meregang nyawa akibat melewati jembatan yang sudah rusak hingga akhirnya runtuh saat dilewati mobil, karena dianggap mengikuti Google Maps, pada 30 September 2022.
Menurut gugatan pihak keluarga yang diajukan ke Pengadilan Tinggi Wake Country, Selasa 26 September 2023, awalnya pria yang memiliki pekerjaan sebagai penjual peralatan medis itu ingin pulang ke rumah setelah menghadiri acara ulang tahun putrinya yang ke-9 tahun di Hickory NC.
Karena kondisinya sudah malam, disertai hujan, pria 47 tahun itu memutuskan untuk pakai Google Maps dengan tujuan agar cepat sampai rumah dengan rute yang disediakan. Di tengah perjalanan, tanpa disadari diarahkan melewati jembatan yang roboh, dan tenggelam ke sungai.
Atas kejadian tersebut Alicia Paxson yang merupakan istri korban menggugat dua perusahaan dan seorang individu yang menurut gugatan tersebut memiliki, mengendalikan, atau bertanggung jawab atas runtuhnya jembatan, yang tidak bertanda, tanpa barikade.
Dalam gugatan yang dilayangkan, disebutkan saat proses pengangkatan suaminya beserta mobil dari dalam sungai, ditemukan smartphone masih hidup dengan aplikasi yang terbuka Google Maps.
"ni mengerikan, apa yang dialami keluarga kami,” kata istrinya.
Sementara menurut Juru bicara Google, José Castañeda, perusahaan yang dimiliki oleh Alphabet ini menaruh simpati yang terdalam kepada keluarga Paxson. Terkait gugatan yang dilayangkan keluarga korban sedan ditelusuri.
"Tujuan kami adalah memberikan informasi rute yang akurat di Maps, dan kami sedang meninjau gugatan ini,” ujar Jose.
Masih menurut isi gugatan tersebut, Google Maps dianggap bertahun-tahun telah mengarahkan pengemudi untuk menyeberangi jembatan yang runtuh itu sejak 2013.
Halaman Selanjutnya
Nyasar masuk sawah hingga perkebunan