Jakarta, VIVA – Wakil Ketua DPR RI, Sufmi Dasco Ahmad mengatakan bahwa legislator kerap menomboki kekurangan biaya reses guna memenuhi kebutuhan masyarakat di daerah pemilihan (dapil) masing-masing.
Ia mencontohkan saat melakukan kunjungan Dapil pada masa reses, anggota DPR terkadang diminta oleh pendukungnya untuk memperbaiki infrastruktur atau membeli perlengkapan tertentu.
“Nah, dalam kunjungan-kunjungan aspirasi kadang-kadang juga itu ditembak di lapangan, misalnya jalan desa atau kampung harus diperbaiki, misal perlu tenda untuk orang meninggal, gitu-gitu,” kata Dasco, kepada wartawan di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Senin, 13 Oktober 2025.
Ketua Komisi III DPR RI, Habiburokhman
“Lah, ini kadang-kadang anggota DPR ini, ya bisa juga nombok, gitu loh,” sambungnya.
Ketua Harian DPP Partai Gerindra itu menyebut legislator menomboki karena dapilnya berada di kawasan padat penduduk, contohnya seperti di Jakarta.
"Kadang-kadang kan itu kayak beberapa contoh kawan-kawan yang dapilnya padat, dapilnya padat ya contoh Habiburrahman, Jakarta Timur misalnya, ini Jakarta aja," ungkapnya.
"Yang dapilnya padat, kalau dia bikin kegiatan sosialisasi di satu titik misalnya, kemudian bikin lagi yang lain di titik, tapi kemudian yang berdekatan dengan titik itu enggak dibikin, kadang-kadang konstituennya nagih. 'Kok kami gak ada apa-apa sembako?' misalnya gitu. Dia akhirnya ya nambahin," sambung dia.
Diketahui, DPR RI memasuki masa reses mulai Jumat, 3 Oktober 2025 hingga awal November. Dalam periode reses, para anggota DPR RI akan memanfaatkan waktu untuk kembali ke daerah pemilihannya, berinteraksi langsung dengan masyarakat, dan mendengarkan berbagai aspirasi serta permasalahan yang dihadapi oleh warga.
Proses penyerapan aspirasi masyarakat di daerah menjadi bagian integral dari tanggung jawab legislator dalam mewakili kepentingan rakyat.
Selama masa reses, para anggota DPR RI dapat menggelar berbagai kegiatan seperti pertemuan bersama masyarakat, dialog publik, kunjungan ke berbagai lokasi, dan mendengarkan keluhan serta ide-ide konstruktif dari berbagai sektor masyarakat.
Melalui serangkaian kegiatan reses, DPR RI dapat memahami secara lebih mendalam dinamika sosial, ekonomi, dan politik di masing-masing daerah pemilihannya.
Rapat paripurna DPR RI
Photo :
- VIVA.co.id/M Ali Wafa
Halaman Selanjutnya
Selain itu, penyerapan aspirasi masyarakat juga menjadi kesempatan bagi anggota DPR RI untuk menjelaskan berbagai kebijakan yang telah dihasilkan di tingkat nasional serta mendapatkan umpan balik langsung dari masyarakat.