Jakarta, VIVA — Sebuah mobil Jaklingko mengalami kecelakaan tunggal di Jalan Sunter Permai Raya, Tanjung Priok, Jakarta Utara, pada Senin dini hari, 2 Juni 2025. Insiden terjadi sekitar pukul 01.30 WIB, saat kendaraan menabrak tiang listrik di pinggir jalan hingga bagian depan mobil ringsek parah.
Kecelakaan itu sempat menggegerkan warga sekitar karena suara benturan cukup keras dan posisi mobil yang tersangkut di tiang membuat evakuasi menjadi sulit. Kaca depan kendaraan pecah, dan bodi depan hancur akibat hantaman keras.
Petugas Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan (Gulkarmat) Jakarta Utara diterjunkan untuk membantu proses evakuasi kendaraan. Kepala Seksi Operasi Sudin Gulkarmat Jakarta Utara dan Kepulauan Seribu, Gatot Sulaeman, menjelaskan bahwa pihaknya mengerahkan tiga personel ke lokasi.
Petugas polisi sedang di area kecelakaan lalu lintas (Foto ilustrasi)
Photo :
- ANTARA/Shutterstock/am
“Proses evakuasi kami mulai pada pukul 01.26 WIB dan selesai sekitar 01.48 WIB. Kendaraan tersangkut cukup erat di tiang listrik, sehingga butuh kehati-hatian untuk menariknya agar tidak terjadi korsleting atau kerusakan lebih lanjut,” kata Gatot dalam keterangannya, Senin 2 Juni 2025.
Dari hasil penelusuran sementara, diketahui bahwa pengemudi mobil Jaklingko tersebut mengalami kelelahan berat saat mengemudi. Gatot mengungkapkan bahwa sopir diketahui baru saja kehilangan orangtuanya.
“Pada siang hari sebelum kecelakaan, orangtua dari pengemudi mobil Jaklingko wafat. Setelah selesai proses pemakaman, sopir langsung kembali bekerja dan mengemudikan kendaraannya tanpa cukup istirahat,” ujar Gatot.
Diduga karena kelelahan dan mengantuk berat, sopir kehilangan konsentrasi saat mengemudi dan tak mampu mengendalikan laju kendaraan hingga akhirnya menabrak tiang listrik di tepi jalan.
Meski tidak ada korban jiwa dalam peristiwa ini, kendaraan mengalami kerusakan berat dan lalu lintas di sekitar lokasi sempat terganggu selama proses evakuasi. Pihak berwenang belum menginformasikan apakah sopir akan menjalani pemeriksaan lanjutan atau mendapatkan pendampingan psikologis pascakecelakaan.
Hingga saat ini, belum ada keterangan resmi dari pihak TransJakarta maupun pengelola Jaklingko terkait kondisi sopir dan statusnya pascakejadian. Polisi juga belum merilis hasil penyelidikan lebih lanjut apakah faktor kelelahan ini akan berdampak pada prosedur kerja sopir angkutan umum di Jakarta.
Halaman Selanjutnya
Diduga karena kelelahan dan mengantuk berat, sopir kehilangan konsentrasi saat mengemudi dan tak mampu mengendalikan laju kendaraan hingga akhirnya menabrak tiang listrik di tepi jalan.