Vatikan, VIVA – Vatikan telah mengumumkan bahwa konklaf, proses pemilihan Paus baru, akan dimulai pada tanggal 7 Mei 2025. Sekitar 180 Kardinal dari seluruh dunia telah berkumpul di Roma untuk mengikuti rangkaian tahapan penting ini.
Dari jumlah tersebut, hanya sekitar seratus orang yang memiliki hak suara untuk memilih Paus baru, seperti dilansir dari Vatikan News. Lantas, apa itu konkla?
Konklaf adalah pertemuan tertutup para Kardinal Gereja Katolik untuk memilih pemimpin tertinggi umat Katolik sedunia, yakni Paus. Kata "konklaf" berasal dari bahasa Latin cum clave, yang berarti “dengan kunci”, karena seluruh proses dilakukan secara tertutup dan rahasia, tanpa boleh ada gangguan dari luar.
Diawali dengan Misa dan Sumpah Setia
Ilustrasi Gereja Katolik.
Photo :
- AP Photo/Armando Franca.
Sebelum proses pemilihan dimulai, para Kardinal mengikuti Misa khusus yang disebut Pro Eligendo Papa, artinya “untuk memilih Paus”. Misa ini digelar secara khidmat dan diikuti oleh semua Kardinal pemilih.
Setelah itu, mereka berbaris menuju Kapel Sistina di dalam Vatikan. Di tempat itulah pemilihan Paus berlangsung. Begitu masuk, masing-masing Kardinal mengucapkan sumpah untuk menjalankan tugas dengan sungguh-sungguh dan menjaga kerahasiaan proses pemilihan. Mereka juga berjanji tidak akan membocorkan informasi apa pun kepada siapa pun, baik secara langsung maupun lewat media.
Setelah semua orang yang tidak berkepentingan keluar dari Kapel Sistina, para Kardinal mulai fokus pada proses pemilihan.
Proses Pemilihan Paus Baru
Para kardinal memasuki Kapel Sistina sebelum konklaf pada bulan Maret 2013
Untuk bisa menjadi Paus, seorang kandidat harus mendapatkan dukungan dua pertiga dari jumlah Kardinal yang ikut memilih. Jika jumlahnya tidak bisa dibagi tiga secara pas, maka dibulatkan ke atas.
Pada hari pertama konklaf, biasanya hanya dilakukan satu kali pemungutan suara. Selanjutnya, akan ada dua putaran setiap pagi dan dua di sore hari. Setelah setiap putaran, surat suara dibakar. Jika belum ada hasil, asap hitam akan keluar dari cerobong Kapel Sistina. Tapi jika sudah ada Paus terpilih, asap putih akan terlihat.
Kalau setelah tiga hari belum ada yang terpilih, para Kardinal akan diberi waktu istirahat untuk berdoa, berdiskusi, dan mendapatkan nasihat rohani, sebelum melanjutkan pemilihan lagi.
Apa yang Terjadi Setelah Paus Baru Terpilih?
Begitu seorang Kardinal terpilih dan menerima jabatannya, ia akan ditanya: “Apakah Anda menerima pemilihan ini?” dan “Nama apa yang akan Anda gunakan sebagai Paus?”
Setelah itu, Paus baru langsung memiliki wewenang penuh untuk memimpin Gereja Katolik. Para Kardinal lalu memberikan penghormatan dan ketaatan kepada pemimpin baru mereka.
Beberapa saat kemudian, seorang Kardinal akan mengumumkan kepada publik dengan kalimat terkenal, “Habemus Papam!” yang berarti “Kita punya Paus!”
Paus baru kemudian tampil di balkon Basilika Santo Petrus dan memberi berkat kepada seluruh umat di dunia.
Halaman Selanjutnya
Setelah semua orang yang tidak berkepentingan keluar dari Kapel Sistina, para Kardinal mulai fokus pada proses pemilihan.