Madinah, VIVA – Proses pemberangkatan jemaah calon haji gelombang I dari Madinah ke Makkah memasuki tahap akhir. Berdasarkan data hingga Sabut (24/5/2025) terdapat sebanyak 51 orang yang masih menjalani observasi dan perawatan intensif sebelum dapat diberangkatkan ke Makkah.
Menurut Kepala Klinik Kesehatan Haji Indonesia (KKHI) Daker Madinah, Novitasari Nurlaila, 14 jemaah masih diobservasi di KKHI Madinah, sementara 37 orang lainnya dirawat di Rumah Sakit Arab Saudi (RSAS). Jenis penyakit yang dialami para jemaah mencakup jantung, hipertensi, gangguan paru-paru, dan diabetes.
"Angka ini dinamis dan dapat berubah sesuai kondisi terkini," ujar Novitasari, Sabtu, 24 Mei 2025 dilansir dari MCH 2025.,
Jemaah calon haji di Masjidil Haram, Mekah, Arab Saudi
Photo :
- Andhika Wahyu/MCH 2025
Pemberangkatan jemaah sehat dari Madinah dilakukan dengan bus, diawali dengan mengambil miqat di Masjid Bir Ali, lalu melanjutkan perjalanan ke Makkah untuk melaksanakan umrah wajib dan mengikuti puncak ibadah haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina.
Namun, bagi jemaah yang tengah menjalani perawatan, mekanisme khusus diberlakukan. Jemaah yang telah dinyatakan pulih oleh tim medis akan dievakuasi secara bertahap.
"Jemaah yang sakit dan dirawat di RSAS jika sudah sembuh akan kita jemput dan dibawa ke KKHI Madinah, setelah itu kami observasi dan pemulihan, baru dievakuasi ke KKHI Makkah," pungkas Novitasari.
Novitasari menambahkan, batas akhir pemberangkatan reguler dari Madinah ke Makkah adalah Minggu, 25 Mei 2025. Namun untuk jemaah sakit, batas waktu bisa diperpanjang hingga Sabtu, 31 Mei 2025, dengan mempertimbangkan kondisi kesehatan masing-masing pasien.
Pendorongan Terakhir Gelombang Pertama, 266 Kloter Telah Diberangkatkan dari Madinah ke Makkah
Sebanyak 3.267 jemaah haji dari 8 kloter diberangkatkan dari Madinah ke Makkah pada pendorongan terakhir, Minggu (25/5/2025).
VIVA.co.id
25 Mei 2025