VIVA – Suzuki Fronx menjadi mobil terbaru yang dimiliki PT Suzuki Indomobil Sales (SIS) di tahun ini. SUV kompak dengan konfigurasi 5-penumpang itu akan dijual resmi menjelang akhir bulan ini, atau 28 Mei 2025.
Soal jantung pacunya, Fronx punya dua pilihan mesin yang kapasitasnya sama-sama 1.462cc, yaitu berkode K15C seperti milik Grand Vitara Hybrid dengan menggabungkan teknologi semi hybrid seperti Ertiga dan XL7.
Enjin Dualjet dengan empat silinder tersebut diklaim lebih irit, dan bertenaga dibandingkan K15B karena dibantu mild-hybrid. Tenaga maksimal yang dihasilkan 104,7 PS di 6.000 rpm, torsi 135 Nm di 4.400 rpm.
Mesin pembakaran tersebut dikawinkan dengan teknologi SHVS (Smart Hybrid Vehicle by Suzuki) yang menggabungkan ISG (Integrated Starter Generator) sebagai pengganti alternator konvensional.
Sistem kerja mild hybrid di Suzuki Fronx tersebut serupa dengan Ertiga Hybrid, atau Grand Vitara Hybrid, fungsi ISG untuk membantu kerja mesin dari putaran bawah dengan memberikan tenaga tambahan.
Artinya secara utuh roda depan Fronx digerakkan oleh mesin bensin, bukan seperti teknologi HEV (Hybrid Electric Vehicle) yang memiliki motor listrik untuk menggerakkan roda dalam kecepatan tertentu.
Sedangkan mesin keduanya berkode K15B empat silinder 1.500cc yang serupa dengan Ertiga, XL7, Carry pikap, dan Jimny, namun secara tenaga hanya 100,6 PS di 6.000 rpm dan torsi puncak 135 Nm di 4.400 rpm.
Berkaca dari data di atas kertas tentunya performa kedua mesin Fronx bukan yang terbesar di kelasnya, terutama jika dibandingkan dengan Honda WR-V atau Kia Sonet. Lalu gimana dengan konsumsi bahan bakarnya?
Merangkum dari berbagai macam pengujian, konsumsi BBM Suzuki Grand Vitara Hybrid berada di angka 15-20 km per liter untuk dalam kota maupun luar kota. Sementara pengujian di India mencatat 27,97 km per liter.
Namun angka tersebut tidak bisa menjadi patokan, karena secara bobot Fronx lebih ringan dari Grand Vitara, sehingga ada kemungkinan lebih irit.
Di pasar India Fronx yang memiliki 3 konfigurasi mesin, pertama enjin tiga silinder berkapasitas 1.000cc turbo boosterjet dengan teknologi mild hybrid bertenaga 100 PS di 5.500 rpm dan torsi 147,6 Nm di 2.000-4.500 rpm.
Mesin kedua Fronx adalah 1.200cc Dual VVT-I yang bisa bergerak dengan bahan bakar bensin, dan gas alias CNG. Tenaga maksimal dari energi BBM 89,7 PS di 6.000 rpm, dan torsi 113 Nm di 4.400 rpm.
Sedangkan untuk tenaga yang dihasilkan saat menggunakan gas bertekenan tinggi 77,5 PS di 6.000 rpm, dan torsi 98,5 Nm di 4.300 rpm. Untuk tangki bahan bakarnya 37 liter, dan ruang penampung gas setara 55 liter.
Selain dikombinasikan dengan CNG, Fronx juga menyediakan powertrain yang utuh menggunakan mesin bensin 1.200cc Dual VVT-I dengan tenaga maksimal 89,7 PS di 6.000 rpm, dan torsi 113 Nm di 4.400 rpm.
Halaman Selanjutnya
Berkaca dari data di atas kertas tentunya performa kedua mesin Fronx bukan yang terbesar di kelasnya, terutama jika dibandingkan dengan Honda WR-V atau Kia Sonet. Lalu gimana dengan konsumsi bahan bakarnya?