Senin, 5 Mei 2025 - 17:45 WIB
VIVA – Keputusan seorang komisaris militer Ukraina melindungi putranya dari wajib militer, berujung sial. Sang pejabat malah dikirim ke garis depan perang untuk melawan pasukan Rusia.
Adalah Letnan Kolonel Yuriy Kovalyuk, Kepala Departemen Kedua Kantor Pendaftaran Militer Distrik Dubensky, Oblast (Provinsi) Rivne, yang baru saja dicopot dari jabatannya.
Menurut laporan yang dikutip VIVA Militer dari Ukrainian National News (UNN), setelah dibebastugaskan Kovalyuk langsung diberi tugas ke medan perang.
Pemberhentian dan pengiriman dirinya ke garis depan tak lepas dari pernyataannya kepada media lokal, yang secara terbuka tidak memberi izin kepada putranya untuk mengikuti wajib militer.
VIVA Militer: Letnan Kolonel Yuriy Kovalyuk
Kovalyuk menunjukkan pandangan skeptis terhadap rekrutmen kontrak bagi pemuda di bawah usia 25 tahun. Menurutnya, daya tahan mereka di medan tempur sangat rendah.
"Tidak, saya tidak akan izinkan anak saya ikut perang," kata Kovalyuk dilansir VIVA Militer dari Kantor Berita Rusia, RIA Novosti.
Pencopotan Kovalyuk dari jabatannya atas perintah Komando Operasi Barat militer Ukraina, untuk kemudian diangkat menjadi wakil komandan unit militer, dengan penugasan langsung ke garis depan.
Insiden ini muncul di tengah sorotan luas terhadap praktik mobilisasi militer Ukraina yang semakin ketat dan kontroversial.
VIVA Militer: Pasukan Angkatan Bersenjata Ukraina (AFU)
Photo :
- AP/Andrii Marienko
Penempatan Kovalyuk ke garis depan tampaknya menjadi pesan kuat dari otoritas militer: tidak ada tempat bagi penolakan atau pengecualian dalam mobilisasi nasional yang semakin agresif.
Halaman Selanjutnya
Pencopotan Kovalyuk dari jabatannya atas perintah Komando Operasi Barat militer Ukraina, untuk kemudian diangkat menjadi wakil komandan unit militer, dengan penugasan langsung ke garis depan.