Selasa, 20 Mei 2025 - 08:25 WIB
VIVA – China kembali mengejutkan dunia dengan pengungkapan alat utama sistem persenjataan udara terbarunya. Tentara Pembebasan Rakyat China (PLA) memamerkan sebuah pesawat nirawak induk raksasa yang dijuluki Jiu Tun (Langit Tinggi), Senin 19 Mei 2025.
Dengan bentangan sayap sepanjang 82 kaki (24,9 meter) dan kemampuan terbang selama 12 jam tanpa henti, Jiu Tun tidak hanya hadir sebagai drone biasa.
Jiu Tun adalah platform tempur revolusioner yang mampu meluncurkan hingga 100 drone bunuh diri (kamikaze), hanya dalam hitungan detik.
Menurutl laporan yang dilansir VIVA Militer dari Daily Mail, drone China ini adalah sebuah kemampuan yang oleh para analis militer sebut sebagai mimpi buruk bagi sistem pertahanan modern.
VIVA Militer: Drone induk Jiu Tun militer China
Prototipe keempat pesawat ini baru saja menyelesaikan tahap perakitan struktural dan kini tengah menjalani uji akhir sebelum terbang perdana bulan depan.
Proyek ambisius ini dikembangkan oleh Shaanxi Unmanned Equipment Technology, dan pertama kali diperkenalkan dalam ajang Zhuhai Air Show pada November 2024 lalu.
Akan tetapi menurut sumber lain, versi terbaru Jiu Tun telah mengalami peningkatan drastis. Dengan daya angkut mencapai 6 ton dan jangkauan operasional lebih dari 4.350 mil, pesawat ini dapat menjangkau Taiwan, Jepang, bahkan pangkalan militer AS di Pasifik.
Tak hanya itu, Jiu Tun juga dapat dipersenjatai dengan rudal jelajah dan rudal udara-ke-udara jarak menengah seperti PL-12E.
VIVA Militer: Drone induk Jiu Tun militer China
Hal tersebut menjadikan Jiu Tun sebagai ancaman multifungsi yang tak hanya mampu menyerang dari kejauhan, tetapi juga menghindari radar dan pertahanan berbasis darat.
Sebuah video simulasi yang dirilis oleh media pemerintah menunjukkan Jiu Tun meluncurkan gelombang drone bunuh diri secara simultan. Ini adalah demonstrasi kekuatan udara yang tampaknya dirancang untuk menggambarkan skenario serangan kejut terhadap musuh.
"Serangan kawanan semacam ini sangat sulit ditanggulangi. Mereka bisa melumpuhkan sistem komunikasi, mengumpulkan intelijen, atau menghancurkan target secara presisi dalam waktu singkat," ujar seorang analis pertahanan China yang identitasnya dirahasiakan.
Langkah ini sejalan dengan strategi Tiongkok yang kini memfokuskan investasi besar-besaran pada kekuatan udara nirawak. Awal tahun ini, mereka juga sukses menguji TP1000, drone transportasi raksasa yang mampu mengangkut lebih dari satu ton muatan.
VIVA Militer: Drone pengintai MQ-9B SkyGuardian militer Amerika Serikat
Photo :
- General Atomics Aeronautical
Sementara itu, drone tempur seperti WZ-7 dan TB-001 Scorpion telah rutin terlihat melakukan patroli di Laut China Selatan dan Selat Taiwan yang disengketakan.
Dengan kemampuan unik untuk meluncurkan gerombolan drone, Jiu Tun kini dianggap sebagai jawaban Tiongkok atas eksistensi drone canggih militer Amerika Serikat seperti Northrop Grumman RQ-4 Global Hawk dan General Atomics MQ-9 Reaper.
Halaman Selanjutnya
Akan tetapi menurut sumber lain, versi terbaru Jiu Tun telah mengalami peningkatan drastis. Dengan daya angkut mencapai 6 ton dan jangkauan operasional lebih dari 4.350 mil, pesawat ini dapat menjangkau Taiwan, Jepang, bahkan pangkalan militer AS di Pasifik.