6 hours ago
1
Jakarta, VIVA – Dunia maya dihebohkan dengan terbongkarnya grup Facebook bernama Fantasi Sedarah, yang secara terang-terangan memuat konten inses dan fantasi seksual menyimpang.
Grup ini bahkan memiliki lebih dari 32 ribu anggota sebelum akhirnya diblokir oleh Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi) bekerja sama dengan Meta. Polda Metro Jaya kini tengah memburu admin dan anggota aktif grup tersebut karena dianggap membahayakan moral publik dan keamanan anak-anak di ruang digital. Scroll untuk informasi selengkapnya!
Awalnya, grup FB tersebut ramai dibicarakan di media sosial X hingga menyebar ke Instagram. Netizen pun membagikan tangkapan layar sejumlah isi percakapan grup tersebut yang mengarah ke inses atau hubungan seks sedarah.
Kasus ini menyoroti urgensi pendidikan seks sejak usia dini sebagai langkah preventif terhadap penyimpangan seksual dan eksploitasi anak. Menurut Kementerian Kesehatan, edukasi seks yang diberikan sejak dini dapat membuat anak lebih bertanggung jawab terhadap diri sendiri dan tidak merasa canggung dalam membahas isu-isu terkait tubuh dan seksualitas.
Pendidikan ini juga penting untuk membekali anak dengan pemahaman yang benar tentang tubuh, batasan pribadi, dan cara melindungi diri dari pelecehan seksual.
Di era digital saat ini, anak-anak dengan mudah dapat mengakses berbagai informasi melalui internet, termasuk konten yang tidak sesuai dengan usia mereka. Tanpa bimbingan yang tepat, mereka rentan terpapar pada informasi yang menyesatkan atau bahkan berbahaya. Edukasi seks yang tepat dan sesuai usia dapat membantu anak memahami informasi yang mereka temui dan membedakan mana yang sehat dan mana yang tidak.
Peran orangtua dan sekolah
Orangtua dan pendidik memiliki peran krusial dalam memberikan edukasi seks kepada anak. Dengan pendekatan yang terbuka dan sesuai usia, anak-anak dapat belajar tentang anatomi tubuh, pentingnya menjaga kebersihan, serta memahami konsep privasi dan persetujuan. Hal ini akan membantu mereka membangun rasa percaya diri dan menghargai diri sendiri serta orang lain.
Selain itu, edukasi seks juga dapat membantu anak mengenali tanda-tanda pelecehan seksual dan mendorong mereka untuk melaporkan jika mengalami atau menyaksikan kejadian yang mencurigakan. Dengan demikian, anak-anak tidak hanya menjadi lebih waspada tetapi juga lebih berani untuk berbicara dan mencari bantuan.
Pendidikan seks sejak dini bukanlah hal yang tabu, melainkan kebutuhan mendesak untuk melindungi anak-anak dari bahaya tersebut. Dengan edukasi yang tepat, anak-anak dapat tumbuh menjadi individu yang sehat secara fisik dan mental, serta mampu menjaga diri mereka di dunia nyata maupun digital.
Halaman Selanjutnya
Peran orangtua dan sekolah
