Jakarta, VIVA - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) membukukan kenaikan sebesar 0,49 persen atau 34,56 poin pada penutupan perdagangan Senin, 19 Mei 2025. Dengan demikian, IHSG berhasil terbang ke level 7.141.
Phintraco Sekuritas melaporkan, nilai transaksi sepanjang sesi perdagangan hari ini mencapai Rp 14,75 triliun. Pergerakan indeks terpantau berasa dalam rentang area 7.085-7.160.
Hampir seluruh sektoral membukukan penguatan. Hanya sektor teknologi dan properti yang mengalami koreksi sebesar 1,06 persen dan 0,11 persen.
Sementara itu, sektor transportasi melesat 3,09 persen. Sektor material dasar menyusul melalui lonjakan sebesar 1,99 persen dan sektor energi menguat 1,97 persen.
Papan pergerakan indeks harga saham di Bursa Efek Indonesia.
Photo :
- ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay
Melansir InvestorTrust, IHSG berhasil melesat secara beruntun dalam empat hari perdagangan ini. Penguatan tersebut berbanding terbalik dengan bursa saham Asia yang ditutup terkoreksi, seperti Nikkei, Hong Kong, dan Strait Times Singapura.
"Sentimen negatif dari penurunan peringkat utang AS oleh Moody's serta pelemahan data produksi industri dan penjualan ritel Tiongkok bulan April membuat indeks bursa Asia cenderung melemah," jelas Phintraco Sekuritas dalam keterangannya.
Phintraco Sekuritas melihat sentimen penurunan peringkat utang AS sempat mendorong IHSG berada di teritori negatif. Namun, akhirnya berbalik menguat kembali (rebound) jelang penutupan perdagangan bursa.
Lebih lanjut, CGS Sekuritas Indonesia merilis ulasan beberapa emiten saham yang berhasil menorehkan hasil positif pada akhir sesi perdagangan sore hari ini, yaitu:
PT Adaro Andalan Indonesia Tbk (AADI)
Saham AADI melejit 6,51 persen atau 475 poin dan ditutup pada level 7.775. Lonjakan tajam ditopang kinerja laba bersih perseroan pada kuartal I-2025 mencapai US$ 196 juta serta proyeksi potensi meningkatnya kinerja laba akibat penurunan royalti.
PT Indosat Tbk (ISAT)
Saham ISAT menguat sebesar 3,96 persen atau 80 poin menjadi 2.100. Sama seperti saham AADI, lompatan harga saham emiten telekomunikasi ini juga dipicu berlanjutnya pertumbuhan laba bersih perseroan pada kuartal I-2025 sebesar 1,3 persen secara tahunan menjadi menjadi Rp1,3 triliun.
PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGAS)
Hasil positif juga dicatat saham PGAS yang naik 2,96 persen atau 50 poin ke posisi 1.740. CGS Sekuritas menilai kinclongnya saham PGAS karena rencana pemerintah yang akan menambah impor gas dari AS sehingga diharapkan akan menambah volume distribusi gas yang disalurkan oleh perseroan.
PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk (INTP)
PT. Indocement Tunggal Prakarsa Tbk/ Semen Tiga Roda.
Photo :
- vivanews/Andry Daud
Saham INTP ikut cuan berkat lonjakan sebesar 2,80 persen atau 150 poin hingga menembus area 5.500. Pendorongnya adalah kinerja laba bersih yang sesuai perkiraan konsensus akibat libur lebaran serta ekspektasi membaiknya penjualan semen setelah kuartal I-2025 seiring sudah lewatnya musim hari libur.
PT Bank Central Asia Tbk (BBCA)
Selanjutnya, saham BBCA melambung 2,15 persen atau 200 poin ke level 9.500. Hasil tersebut seiring meredanya tensi perang dagang dan kinerja tiga bulan awal di tahun 2025 yang sejalan dengan ekspektasi seiring laba bersih sebesar naik 9,8 persen secara tahunan menjadi Rp 14,1 triliun.
Halaman Selanjutnya
Phintraco Sekuritas melihat sentimen penurunan peringkat utang AS sempat mendorong IHSG berada di teritori negatif. Namun, akhirnya berbalik menguat kembali (rebound) jelang penutupan perdagangan bursa.