Indonesia–Swedia Jalin Kerja Sama Atasi Krisis Resistensi Antimikroba di RI

1 day ago 4

Senin, 2 Juni 2025 - 14:05 WIB

Jakarta, VIVA – Hubungan diplomatik antara Indonesia dan Swedia telah terjalin selama 75 tahun. Selama lebih dari tujuh dekade, kedua negara telah membangun kerja sama yang erat di berbagai bidang strategis termasuk perdagangan, kesehatan, energi, pendidikan, dan pembangunan berkelanjutan.

Dalam hal ini, Kementerian Kesehatan (Kemenkes) bersama perusahaan asal Swedia, Essity, secara resmi menjalin kemitraan strategis demi memperkuat upaya nasional dalam pengendalian resistensi antimikroba (AMR). 

Penandatanganan Nota Kesepahaman (MoU) menjadi tonggak penting dalam kerja sama layanan kesehatan berkelanjutan dalam kerangka Sweden-Indonesia Sustainability Partnership (SISP).

Indonesia-Swedia Kerjasama di Bidang Kesehatan

Photo :

  • VIVA.co.id/Natania Longdong

Penandatanganan MoU yang berlangsung dalam SISP Healthcare Conference 2025, menegaskan peran Essity sebagai mitra pelaksana utama yang ditunjuk oleh Kementerian Kesehatan dan Perawatan Sosial Swedia untuk mendukung agenda pengendalian AMR nasional di Indonesia.

Kemitraan ini sejalan dengan kesepakatan antar-pemerintah (G2G) antara Swedia dan Indonesia yang mengedepankan sistem kesehatan berkelanjutan, digitalisasi, dan ketahanan layanan kesehatan masyarakat.

Melalui MoU ini, Kemenkes dan Essity bekerja sama dalam memperkuat upaya pengendalian AMR secara nasional. 

Kolaborasi keduanya juga mencakup dukungan dalam penyusunan dan penerapan pedoman nasional terkait pengendalian infeksi dan penggunaan antimikroba yang bertanggung jawab.

Essity juga berhasil menurunkan tingkat infeksi dan penggunaan antibiotik di berbagai fasilitas kesehatan di Eropa dan Asia.

“Kami merasa terhormat dapat mendukung Pemerintah Indonesia dalam strategi nasional penurunan AMR. Sesuai dengan misi kami Breaking Barries to Wellbeing, kami ingin membantu mengatasi tantangan untuk mewujudkan kesehatan dan kesejahteraan di Indonesia. Bersama kita mendorong perubahan menuju sistem layanan kesehatan yang lebih baik dan berkelanjutan," kata Danny Cho, Direktur Bisnis Essity untuk Asia Tengah dan Timur, pada Senin, 2 Juni 2025.

Pada tahun 2023, Essity bergabung dengan berbagai organisasi internasional dalam merumuskan kebijakan global AMR dan mendorong kolaborasi lintas sektor.

Kemitraan ini merupakan bagian dari upaya bersama antara Swedia dan Indonesia untuk mempercepat inovasi layanan kesehatan dan mencapai tujuan pembangunan berkelanjutan (SDGs), khususnya SDG 3, kehidupan sehat dan sejahtera. 

Sebagai bagian dari SISP, Essity bergabung dengan perusahaan Swedia lainnya untuk mendukung transformasi kesehatan di Indonesia melalui investasi, transfer pengetahuan, dan kolaborasi teknologi.

Melalui MoU ini, Essity tidak hanya memperkuat kehadirannya secara operasional di Indonesia, tetapi juga menunjukkan bagaimana kemitraan dapat menciptakan dampak nyata bagi kesehatan global. 

Kegiatan implementasi akan dilakukan secara bertahap selama lima tahun ke depan, dengan evaluasi berkala dan pengawasan bersama oleh kedua belah pihak. Swedia dan Indonesia menunjukkan bahwa kemitraan strategis dapat menghadirkan solusi yang berskala, berkelanjutan, dan menyelamatkan jiwa.

Sebagai informasi, resistensi antimikroba merupakan salah satu tantangan kesehatan global paling mendesak saat ini. Kondisi ini melemahkan efektivitas pengobatan modern dan meningkatkan angka kematian akibat infeksi yang sebelumnya dapat disembuhkan. 

Sebagai negara dengan populasi terbesar ke empat di dunia, Indonesia berada di garis depan dalam menangani isu ini.

Halaman Selanjutnya

Kolaborasi keduanya juga mencakup dukungan dalam penyusunan dan penerapan pedoman nasional terkait pengendalian infeksi dan penggunaan antimikroba yang bertanggung jawab.

Halaman Selanjutnya

Read Entire Article
Sindikasi | Jateng | Apps |