Jakarta, VIVA – Menunaikan ibadah haji adalah impian setiap Muslim, tak terkecuali bagi para lansia. Namun, perjalanan ibadah yang panjang dan melelahkan ini membutuhkan persiapan ekstra, terutama bagi jamaah berusia lanjut. Agar ibadah berjalan lancar dan kesehatan tetap terjaga, berikut adalah daftar persiapan wajib yang perlu diperhatikan sebelum terbang ke Tanah Suci:
1. Pemeriksaan Kesehatan Menyeluruh dan Vaksinasi:
Ilustrasi cek gula darah untuk tes diabetes, asam urat
Photo :
- Pixabay/TesaPhotography
Langkah pertama dan terpenting adalah memastikan kondisi kesehatan lansia dalam keadaan prima. Lakukan pemeriksaan kesehatan menyeluruh ke dokter, termasuk pengecekan riwayat penyakit, tekanan darah, gula darah, dan fungsi organ vital lainnya. Dokter akan memberikan rekomendasi dan penanganan yang sesuai jika ada kondisi kesehatan yang perlu diperhatikan. Jangan lupakan vaksinasi meningitis dan vaksin lain yang dianjurkan oleh Kementerian Kesehatan.
2. Obat-obatan Pribadi dan Surat Keterangan Dokter:
3. Perlengkapan Pendukung Kesehatan dan Kenyamanan:
Jemaah calon haji lansia kloter 1 Embarkasi Solo asal Temanggung ketika masuk ke Asrama Haji Donohudan, Boyolali, Sabtu, 11 Mei 2024.
Photo :
- VIVA.co.id/Fajar Sodiq (Solo)
Lansia mungkin memerlukan perlengkapan tambahan untuk mendukung kesehatan dan kenyamanan selama beribadah. Beberapa di antaranya adalah:
Tongkat atau alat bantu jalan: Jika diperlukan untuk membantu mobilitas.
Kursi roda lipat: Jika memiliki keterbatasan gerak yang signifikan. Informasikan kepada pihak penyelenggara haji jika membawa kursi roda.
Pembalut atau popok dewasa: Jika memiliki masalah inkontinensia.
Kaus kaki kompresi: Untuk mencegah pembengkakan kaki selama penerbangan dan aktivitas di Tanah Suci.
Pelembap kulit dan bibir: Cuaca di Arab Saudi cenderung kering.
Kacamata atau lensa kontak beserta cairan pembersih: Jangan lupakan cadangannya.
Alas kaki yang nyaman dan mendukung: Hindari alas kaki baru yang berpotensi menimbulkan lecet. Bawa beberapa pasang untuk bergantian.
4. Pakaian Ihram dan Pakaian Sehari-hari yang Nyaman:
Jamaah haji saat mengenakan pakaian ihram di Bandara King Abdul Aziz, Jeddah, saat musim haji 2014 lalu.
Photo :
- VIVAnews/Umi Kalsum
Pilih pakaian ihram yang terbuat dari bahan yang mudah menyerap keringat dan tidak panas. Untuk pakaian sehari-hari, bawa pakaian yang longgar, sopan, dan berbahan katun atau sejenisnya yang nyaman dikenakan di cuaca panas. Bawa juga jaket atau sweater tipis untuk mengantisipasi perubahan suhu, terutama di malam hari atau di dalam ruangan ber-AC.
5. Perlengkapan Pribadi dan Dokumen Penting:
Penempelan stiker maktab di paspor jemaah haji
Jangan lupakan perlengkapan pribadi seperti sabun, sampo, sikat gigi, pasta gigi, handuk kecil, dan perlengkapan mandi lainnya dalam ukuran yang praktis. Pastikan semua dokumen penting seperti paspor, visa haji, kartu identitas, dan buku kesehatan haji tersimpan rapi dan mudah diakses. Buat juga salinan digital dan fisik dari dokumen-dokumen tersebut sebagai langkah antisipasi.
6. Bekal Makanan Ringan dan Minuman:
Bawa bekal makanan ringan seperti biskuit, kurma, atau kacang-kacangan untuk mengatasi rasa lapar di antara waktu makan. Siapkan juga botol air minum pribadi yang bisa diisi ulang. Menjaga asupan cairan sangat penting untuk mencegah dehidrasi, terutama bagi lansia.
7. Informasi Kontak dan Identifikasi Diri:
Jemaah haji Indonesia menunjukkan gelang identitas
Sertakan informasi kontak penting seperti nomor telepon keluarga di Indonesia, nomor telepon ketua rombongan, dan informasi penting lainnya dalam bentuk kartu yang mudah dibawa. Pasangkan juga gelang atau kalung identitas yang mencantumkan nama, nomor kloter, dan informasi kontak darurat.
8. Persiapan Mental dan Pengetahuan Ibadah:
Manasik haji, belajar tata cara pelaksanaan ibadah haji. (Ilustrasi)
Photo :
- ANTARA FOTO/Yusuf Nugroho
Selain persiapan fisik, persiapan mental dan pengetahuan ibadah juga sangat penting. Pelajari manasik haji dengan baik, ikuti bimbingan yang diberikan, dan persiapkan diri secara mental untuk menghadapi segala kemungkinan selama beribadah. Berpikir positif dan menjaga emosi tetap stabil akan sangat membantu.
9. Komunikasi dengan Pendamping:
Jika memungkinkan, lansia didampingi oleh keluarga atau pendamping yang memahami kondisi kesehatannya. Komunikasikan segala kebutuhan dan keluhan kepada pendamping agar dapat segera dibantu.
Dengan persiapan yang matang, diharapkan para jamaah haji lansia dapat menunaikan ibadah dengan lancar, aman, dan khusyuk, serta kembali ke tanah air dengan selamat dan membawa haji yang mabrur. Semoga Allah SWT memudahkan perjalanan ibadah para lansia.
Halaman Selanjutnya
Lansia mungkin memerlukan perlengkapan tambahan untuk mendukung kesehatan dan kenyamanan selama beribadah. Beberapa di antaranya adalah: