Jakarta, VIVA – Belum lama ini Badan Pusat Statistik (BPS) merilis data terbaru yang menunjukkan jumlah pengangguran di Indonesia mencapai 7,28 juta orang per Februari 2025.
Diketahui, data ini dirilis oleh Badan Pusat Statistik (BPS) dalam konferensi pers yang digelar di Jakarta, Senin, 5 Mei 2025.
Ilustrasi Lamaran Kerja
Photo :
- freepik.com/yanalya
Angka tersebut memicu reaksi luas di media sosial. Warganet mulai mempertanyakan efektivitas berbagai program pemerintah dalam menciptakan lapangan kerja.
Kepala BPS, Amalia Adininggar Widyasanti menjelaskan jumlah penduduk usia kerja di Indonesia saat ini mencapai 216,79 juta jiwa. Dari jumlah tersebut, sebanyak 153,05 juta orang masuk dalam kategori angkatan kerja, yakni mereka yang bekerja atau sedang mencari pekerjaan.
"Dari angkatan kerja tersebut, tidak semua terserap di pasar kerja. Sehingga terdapat jumlah orang yang menganggur sebanyak 7,28 juta orang," ujar Amalia, dikutip VIVA pada Selasa, 6 Mei 2025.
Jika dibandingkan dengan Februari tahun lalu, angkat tersebut mengalami peningkatan yang signifikan. Dalam 2024, pengangguran meningkat 83.450 orang atau naik sekitar 1,11 persen secara tahunan.
Adanya kabar tersebut langsung menjadi perbincangan warganet di media sosial. Banyak dari mereka yang menyenggol program pemerintah untuk mengatasi pengangguran di Tanah Air.
Ilustrasi netizen Indonesia.
"Katanya ada program 19 juta lapangan pekerjaannya mana? Kenapa ini malah meningkat penganggurannya," tulis komentar warganet dalam unggahan media sosial yang membahas ini.
"7,28 jt! Saya termasuk salah satunya. Saking susah nyari kerja di negara ini," timpal warganet lainnya.
Sebagai tambahan informasi, pemerintah Indonesia memiliki berbagai program untuk mengatasi pengangguran, seperti program pelatihan kerja, bantuan modal usaha kecil, dan program transmigrasi.
Program-program ini bertujuan untuk meningkatkan keterampilan dan kemampuan kerja, serta menciptakan lapangan kerja baru bagi masyarakat.
Halaman Selanjutnya
Adanya kabar tersebut langsung menjadi perbincangan warganet di media sosial. Banyak dari mereka yang menyenggol program pemerintah untuk mengatasi pengangguran di Tanah Air.