Jurnalis Diintimidasi saat Liputan Penyalur Kerja Bodong di Bekasi, Polisi Turun Tangan

7 hours ago 3

Selasa, 29 April 2025 - 07:32 WIB

Bekasi, VIVA – Sejumlah jurnalis yang tengah meliput dugaan praktik penyaluran tenaga kerja ilegal di Ruko Plaza Bekasi Jaya Blok C14, Jalan Ir. H. Djuanda, Kecamatan Rawalumbu, Bekasi, mengalami intimidasi oleh seorang pria tidak dikenal pada Senin, 28 April 2025. Insiden ini terjadi di tengah meningkatnya perhatian publik terhadap kasus dugaan penipuan berkedok lowongan kerja yang pertama kali mencuat di media sosial.

Kejadian ini bermula dari viralnya unggahan di TikTok oleh akun yessayyaaa. Dalam video tersebut, pemilik akun menceritakan pengalaman pahitnya usai diduga menjadi korban penipuan saat melamar kerja di perusahaan yang beroperasi di ruko tersebut.

Ia mengaku harus membayar sejumlah uang, yakni sebesar Rp 600 ribu, namun pekerjaan yang dijanjikan tidak pernah terealisasi. Cerita ini sontak memantik simpati warganet dan mendorong sejumlah media turun ke lokasi untuk melakukan penelusuran lebih lanjut.

Namun, bukannya mendapatkan informasi, para jurnalis justru menghadapi tindakan intimidatif. Seorang pria mendatangi lokasi dan menantang para wartawan yang sedang meliput. Suasana sempat memanas, sehingga mengundang perhatian warga sekitar.

Menanggapi kejadian tersebut, Kapolsek Rawalumbu, AKP Ririn Sri Damayanti, memastikan bahwa pihaknya sudah mengambil langkah cepat. Ia mengungkapkan bahwa anggota Bintara Pembina Keamanan dan Ketertiban Masyarakat (Binmaspol) telah melakukan pengecekan di lokasi sehari sebelumnya.

“Sudah dicek oleh dua anggota Binmaspol semalam,” ujar AKP Ririn saat dikonfirmasi.

Terkait dugaan penipuan yang melibatkan perusahaan penyalur kerja di ruko tersebut, AKP Ririn mengatakan hingga saat ini belum ada korban yang membuat laporan resmi ke kepolisian. Meski begitu, pihaknya telah melaporkan perkembangan situasi kepada Kapolres Metro Bekasi Kota, dan kasus ini kemungkinan akan ditangani lebih lanjut oleh Satuan Reserse Kriminal Khusus (Satreskrimsus) Polres.

“Belum ada laporan polisi (LP) dari korban sampai saat ini,” jelasnya.

Mengenai insiden intimidasi terhadap para wartawan, AKP Ririn meminta apabila ada jurnalis yang mengalami luka atau merasa dirugikan, untuk segera membuat laporan resmi agar proses hukum dapat berjalan.

“Kalau ada yang luka, saya sarankan untuk buat laporan polisi,” imbaunya.

Pria yang Lakukan Intimidasi Disebut ODGJ

Adapun sosok pria yang melakukan intimidasi, menurut hasil penyelidikan awal, bukan merupakan bagian dari perusahaan penyalur kerja yang diduga bermasalah tersebut. Berdasarkan keterangan dari Panit Buser Polsek Rawalumbu dan warga sekitar, pria tersebut diketahui mengalami gangguan kejiwaan.

“Itu setelah panit buser ke sana tadi katanya orang itu sedang stres. ODGJ (Orang Dengan Gangguan Jiwa) lah gitu bahasanya. Kata orang sekitar dan ibunya juga bilang dia depresi,” ungkap AKP Ririn.

Meski demikian, situasi di sekitar Ruko Plaza Bekasi Jaya tetap menjadi perhatian kepolisian. Kapolsek Rawalumbu menekankan, pihaknya membuka pintu selebar-lebarnya bagi para korban untuk melapor. Tanpa laporan resmi, aparat sulit melakukan penindakan tegas.

“Kami butuh laporan dari korban untuk bisa menindaklanjuti kasus ini secara hukum,” pungkas AKP Ririn.

Sementara itu, situasi di sekitar ruko yang menjadi sorotan saat ini sudah dalam pemantauan intensif aparat. Warga dan para pelamar kerja diimbau untuk lebih berhati-hati, serta melapor ke pihak berwenang apabila menemukan aktivitas yang mencurigakan.

Halaman Selanjutnya

Terkait dugaan penipuan yang melibatkan perusahaan penyalur kerja di ruko tersebut, AKP Ririn mengatakan hingga saat ini belum ada korban yang membuat laporan resmi ke kepolisian. Meski begitu, pihaknya telah melaporkan perkembangan situasi kepada Kapolres Metro Bekasi Kota, dan kasus ini kemungkinan akan ditangani lebih lanjut oleh Satuan Reserse Kriminal Khusus (Satreskrimsus) Polres.

Halaman Selanjutnya

Read Entire Article
Sindikasi | Jateng | Apps |