Jakarta, VIVA – Presiden Direktur dan Chief Executive Officer Vale Indonesia Febriany Eddy mundur dari jabatannya karena ditunjuk sebagai Direktur PT Biro Klasifikasi Indonesia (Persero). BKI merupakan BUMN yang menjadi Induk Holding Operasional Danantara
Merespons hal tersebut Direktur Utama MIND ID Maroef Sjamsoeddin menyambut baik. Hal itu akan menjadi jembatan bagi terciptanya komunikasi dan kolaborasi yang lebih kuat antara Danantara dan Grup MIND ID.
"Tentu ini adalah sebuah kebanggaan bagi keluarga besar MIND ID dan Vale Indonesia. Konsitensi dan semangat dari Febriany akan terus menyala dan membawa manfaat lebih besar bagi perkembangan industri pertambangan Indonesia," ucap Maroef dalam keterangannya di Jakarta, Selasa, 29 April 2025.
Maroef juga mengapresiasi kepemimpinan Febriany Eddy yang telah membangun keharmonisan di Vale Indonesia, sebuah fondasi yang diyakininya akan terus dipertahankan oleh seluruh insan Vale Indonesia di masa depan.
Dalam kesempatan tersebut, Dirut BUMN Holding Industri Pertambangan Indonesia itu juga menyampaikan bahwa akan semakin aktif mendorong pengembangan bisnis Vale Indonesia, selaras dengan rencana jangka panjang dan mandat yang diberikan kepada MIND ID.
Vale Indonesia.
Photo :
- Antara/Vale Indonesia.
Terlebih, setelah melalui proses divestasi di mana saat ini MIND ID menjadi pemegang saham mayoritas PT Vale Indonesia. "Kami ingin memastikan bahwa kehadiran MIND ID dalam pengelolaan Vale Indonesia mampu mendorong nilai tambah yang lebih besar bagi perusahaan dan untuk Indonesia, mempercepat hilirisasi nikel," ujarnya.
Maroef menjelaskan bahwa MIND ID saat ini konsisten mendukung upaya Vale Indonesia dalam merealisasikan tiga proyek strategis, yakni IGP Pomalaa, IGP Morowali, dan proyek HPAL Sorowako. Proyek-proyek ini menjadi tonggak penting dalam memperkuat kapasitas produksi nikel sekaligus membangun fondasi bagi ekosistem industri kendaraan listrik di Indonesia.
Direktur Utama MIND ID Maroef Sjamsoeddin.
Photo :
- Dokumentasi Vale Indonesia.
Dengan investasi US$8,5 miliar, ketiga proyek strategis nasional ini akan menambah kapasitas produksi Vale Indonesia sebesar total 240 kt Ni/tahun dalam mixed hydroxide precipitate (MHP). MIND ID memastikan dukungan strategis serta pengawalan proses pembangunan proyek agar berjalan sesuai target penyelesaian pada tahun 2026–2027.
"Dengan kapasitas produksi yang terus meningkat, MIND ID bersama Vale Indonesia optimis dapat memperkuat multiplier effect pada ekonomi nasional, meningkatkan penyerapan tenaga kerja, sekaligus meningkatkan penerimaan negara ke depan," ucap Maroef.
Halaman Selanjutnya
Maroef menjelaskan bahwa MIND ID saat ini konsisten mendukung upaya Vale Indonesia dalam merealisasikan tiga proyek strategis, yakni IGP Pomalaa, IGP Morowali, dan proyek HPAL Sorowako. Proyek-proyek ini menjadi tonggak penting dalam memperkuat kapasitas produksi nikel sekaligus membangun fondasi bagi ekosistem industri kendaraan listrik di Indonesia.